Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Menristekdikti Ungkap Cara Penangkalan Radikalisme di Kampus
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Didaktika

Menristekdikti Ungkap Cara Penangkalan Radikalisme di Kampus

KBI Media Kamis, 31 Mei 2018 | 12:02 WIB Waktu Baca 2 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengemukakan pola penangkalan penyebaran radikalisme di kampus dan perlunya pengawasan organisasi-organisasi di lingkungan perguruan tinggi guna mencegah penyebaran faham tersebut.

“Saat ini, penyebaran radikalisme tidak hanya melalui kampus, namun langsung ke setiap individu melalui media sosial,” kata Nasir di Jakarta, Kamis (31/05/18).

Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyebut kampus ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Insitut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB) sudah terpapar radikalisme.

“Saya melihat, tidak hanya tujuh kampus itu saja yang terpapar, potensinya besar,” kata Nasir.

Nasir menjelaskan, paparan radikalisme di kampus sebenarnya sudah berlangsung sejak 1983, saat pemerintah menerapkan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK).

Penerapan NKK/BKK melarang kegiatan politik di kampus dan kekosongan tersebut memunculkan peluang bagi penyebaran radikalisme.

Guna menangkal paparan radikalisme, dia menjelaskan, kementerian mendeklarasikan gerakan antiradikalisme di kampus.

Bersama pimpinan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kementerian juga terus berupaya untuk mencegah perkembangan paham radikalisme di perguruan tinggi. Kementerian meminta para rektor mengawasi dengan baik organisasi-organisasi yang berpotensi menyebarkan radikalisme di kampus.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, menurut Nasir, juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menindak aparatur sipil negara yang terlibat dalam kegiatan radikalisme.

Sebelumnya, dia mengatakan, telah menginstruksikan para rektor memantau aktivitas pengajar dan mahasiswa secara reguler dan memberhentikan sementara dosen atau petinggi kampus yang terbukti ikut serta dalam menyebarkan radikalisme atau terorisme. (Red)


Photo Credit : Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir ungkapkan cara penangkalan penyebaran radikalisme di kampus dan perlunya pengawasan organisasi-organisasi di lingkungan kampus. ANTARA

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk
Waktu Baca 3 Menit
Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit

Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini

Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Didaktika

Pendidikan Terjangkau Jadi Fokus Jaspal Sidhu di EdTech Asia Summit 2025

Waktu Baca 3 Menit
Didaktika

Pecah! Ribuan Jemaah Hadiri UNU Jogja Bersholawat Sambut Maulid Nabi, Ajak Doakan Keselamatan Negeri

Waktu Baca 4 Menit
Didaktika

Percepat Transformasi Pendidikan, Ajang Penghargaan Acer Smart School Awards 2025 Perluas ke Semua Jenjang Pendidikan

Waktu Baca 4 Menit
DidaktikaRilis

Mahasiswi KKN STAI Al-Anwar Sarang Gagas Eco-Masjid

Waktu Baca 2 Menit
DidaktikaRilis

KKN UNISDA 2025 di Desa Keduyung, Lamongan: Perkuat Literasi Sejak Dini

Waktu Baca 2 Menit
Didaktika

Merancang Masa Depan Jakarta: Monash University Dorong Desain Kota yang Lebih Manusiawi dan Berkelanjutan

Waktu Baca 2 Menit
Monash University Indonesia, HR Gathering 2025, kepemimpinan adaptif, inovasi SDM, pengembangan talenta
Didaktika

Kolaborasi untuk Masa Depan: Monash University, Indonesia Angkat Isu Inovasi di HR Gathering 2025

Waktu Baca 5 Menit
Forum WKS Humas SMK DIY
Didaktika

Disdikpora DIY Bentuk Forum Humas SMK, Perkuat Branding dan Daya Saing Sekolah

Waktu Baca 2 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?