Telegraf – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak memiliki otoritas untuk mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif melakukan riset sendiri.
“Stakeholder seperti pemerintah, kementerian terkait dan lembaga non-struktural bisa, “ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi, serta menyebutkan sumber yang jelas, itu tidak masalah,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Arif Fakhruddin, tentang perlunya daftar boikot diinformasikan ke masyarakat, dalam keterangan resminya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Arif, MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel. MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.
“Agar dalam melakukan gerakan boikot produk pro-Israel secara masif,” tutur Arif dalam siaran pers di Jakarta.
Sejalan dengan instruksi MUI, sebelumnya Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah membuat daftar 10 perusahaan multinasional yang direkomendasikan untuk diboikot, termasuk Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonald’s, Mondelez, Burger King, dan produk kurma dari Israel.
“Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan, dalam diskusi publik bertema “Ramadhan Tanpa Produk Genosida” bulan lalu.
Selain situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash yang paling popular di Indonesia, situs gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) sejak lama juga aktif membagikan link yang mendorong ajakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel.
BDS melalui situs bdsmovement.net ikut mendorong kampanye boikot yang dicetuskan Asosiasi Konsumen Turki dengan menyebarkan link untuk memboikot produk-produk terafiliasi Israel,(Link: https://bdsmovement.net/news/turkish-group-calls-citizens-boycott-israeli-products)
Pengecekan produk-produk terafiliasi Israel saat ini sebetulnya sangat mudah.
Sebagai contoh, konsumen pengguna telepon selular bisa mengecek keterkaitan perusahan global seperti Coca Cola, MacDonald’s dan Danone dengan Israel, via Aplikasi “No Thanks”. Konsumen cukup mengetikkan nama merek produk di kotak Search. Maka, kalau menurut data produk tersebut terafiliasi dengan Israel, maka tulisan yang keluar adalah: “Produk ini ada di daftar boikot!”
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto menyampaikan alasan pentingnya gerakan boikot produk-produk terafiliasi Israel.
Prof Sudarnoto mengatakan, MUI menyerukan aksi boikot untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.
“Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi,” kata Prof Sudarnoto di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat (10/3).