Telegraf, Anyer – Sisi pantai Anyer menjadi pilihan utama konsep mega proyek masjid terapung Banten, bahkan hal tersebut diambil sebagai langkah mempertahankan historis peradaban adat dan tradisi Banten. Diperkirakan reklamasi seluas 1,5 hektar untuk masjid dan 3 hektar di sulap menjadi destinasi wisata religius fenomenal di dunia.
“Masjid terapung Banten di harapkan bisa menjadi pelopor proyek masjid syiar islam meminjam istilah sahabat Priyo Susilo”. Ujar Rifat Syawqi sekretaris panitia pembangunan masjid terapung Banten usai rapat dan pertemuan dengan Forum Masjid Musholla BSD, Jumat (20/1) sore di rumah makan kawasan Serpong.
Setelah mendapatkan dukungan pemerintahan setempat untuk mewujudkan destinasi wisata religius, mega proyek tersebut diperkirakan menelan biaya sebesar Rp, 150 miliar dan pilot project ini diharapkan menjadi kawasan wisata Banten yang dapat meningkatkan pendapatan daerah serta menjadi ikon syiar umat islam dunia.
Masjid terapung Banten diperkirakan bisa menampung 3000 jamaah di tambah dengan rest area dan penginapan sebanyak 300 kamar serta berbagai restoran yang menyajikan khas masakan daerah Banten.
“Sebenarnya awal konsep ini berasal secara intensnya kami berdiskusi, berfikir dan sharing tentang icon Banten, kami mengobrol via WA dengan para tokoh dan akhirnya tercetuslah masjid terapung Banten ini,” Tandas Rifat
Sebelumnya Ir. Tursilo Prihandoko dalam paparannya menjelaskan jika proyek pembangunan masjid terapung Banten bersamaan dengan rencana pembangunan masjid dan kawasan religius Az Zikra Jabal Gunung Sindur, Kabupaten Bogor yang saat ini bersama FSMMBSD segera menggelar mabit dan S3 dalam upaya penggalangan dana.
”Pekerjaan ini seperti the mosque sister namun dengan situasi dan kondisional pembiayaan dan sistem yang berbeda, keduanya bisa menjadi alternatif pilihan pariwisata yang tidak kalah indahnya dengan pariwisata darat dan laut khusus buat umat islam sedunia selain ikon wisata religius terbaru di Banten ” Tukas Pak Dhe biasa wartawan menyapanya.
Sementara pemerhati seni budaya Banten alumnus Universitas Kertanegara Bambang Tedjo Lestioro mengatakan jika pembangunan masjid terapung sangat ironi dan mengharu birukan suasana,” Kondisi trah atau historis
Banten lama saat ini tak terurus bahkan kawasan keluarga kerajaan di masa lalu pun sangatlah memprihatinkan dan kumuh sekali”. Tandasnya, tentunya akan di bayar mahal untuk proyek masjid terapung Banten ini,
Tapi jika ini memang terjadi akan menjadi destinasi wisata religius yang sangat luar biasa”. Ujar Bambang, namun dirinya menyesalkan jika masjid terapung Banten pada akhirnya bisa meninggalkan historis dan kesultanan Banten lama.
“Semoga saja akan menjadi kajian lebih mendalam kembali untuk sebuah perubahan peradaban dalam proyek besar ini, anda bisa bayangkan masjid terapung Banten bisa meningalkan atau merubah peradaban Banten,” Tutup Bambang salah satu mahasiswa didik KH. Triana Syam’un. (Diaz)
Photo credit : Ist. Photo