Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Masjid Istiqlal Menjadi Titik Meeting Poin Para Demonstran 212
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Nasional

Masjid Istiqlal Menjadi Titik Meeting Poin Para Demonstran 212

Telegrafi Jumat, 2 Desember 2016 | 01:32 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Sekitar hampir ribuan orang peserta Aksi Bela Islam III (212) terpantau sudah berada di Masjid Istiqlal, Jakarta untuk berkumpul dan singgah, Kamis (1/12) malam. Keberadaan mereka untuk mengikuti aksi damai di halaman Monumen Nasional besok.

Salah seorang peserta aksi asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Uztaz Fahmi (35) mengatakan, baru pertama kali ikut aksi yang digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

Fahmi mengklaim, keikutsertaan dirinya dalam aksi tersebut untuk mendesak calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara karena diduga telah menistakan agama.

“Kedatangan kami tidak lain untuk mengawal kasus Ahok. Kami meminta pemerintah bersikap tegas,” ujar Fahmi di pelataran Masjid Istiqlal.

Fahmi mengatakan, dirinya baru tiba di Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Pria berkacamata dan berkumis itu datang bersama dengan 20 warga Lubuk Linggau dengan mobil pribadi. Ia mengaku, butuh waktu sekitar 16 jam menuju Jakarta dari tempat tinggalnya.

Lebih lanjut, Fahmi menuturkan, Ahok seharusnya mendapat ganjaran seperti Lia Eden dan Permadi yang dipenjara karena menistakan agama. Pasalnya, dengan cara itu, pemerintah dianggap adil terhadap setiap warga negara.

“Ini malah di televisi kami seolah-olah yang menganiaya Ahok. Kami kaum Muslimin yang teraniaya,” ujarnya.

Sementara itu, Fahmi meyakini aksi esok akan berjalan dengan sangat damai sebagaimana yang telah disampaikan oleh Pembina GNPF MUI Rizieq Shihab. Ia juga akan memilih meninggalkan lokasi acara jika ada aksi bentrok seperti Aksi Bela Islam II di depan Istana Negara, 4 November lalu.

Meski demikian, Fahmi menegaskan, tidak ada upaya makar dalam aksi tersebut. Ia mengklam, kedaulatan bangsa Indonesia adalah harga mati.

Baca Juga :  Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya

“Aksi besok tidak ada hubungannya dengan NKRI. Murni terkait penistaan agama. Besok juga ada salat Jumat bersama dan mendengar tausyiah,” ujar Fahmi.

Puluhan pedagang kaki lima yang menjual atribut umat Islam kembali meraup untung atas diselenggarakannya kembali aksi tersebut. Keuntungan para pedagang berkisar 30-50 persen dibanding hari biasa.

Azizin, 27 tahun, seorang pedangan foto ulama Islam mengaku, telah menjual seratus lembar foto ulama sejak kemarin di Istiqlal. Ia berkata, para pembeli merupakan massa aksi yang berasal dari luar Jakarta.

“Sejak kemarin saya jualan saya sudah megang Rp1 juta. Yang beli banyak, buat oleh-oleh atau pajangan di rumahnya,” ujar Azizin.

Hal serupa juga dialami oleh Setiadi, pedagang peci asal Garut. Ia mengaku telah menjual sekitar 50 peci sejak membuka lapaknya pada pukul 15.00 WIB.

Ia menjelaskan, selain massa aksi yang membeli, sejumlah pekerja kantor yang salat Maghrib di Istiqlal juga membeli pecinya. Ia menaruh harga bervariasi untuk peci yang dijualnya. “Harganya ada yang Rp30 ribu dan Rp50 ribu, tergantung jenisnya,” ujar Setiadi.

Selain pedagang atribut Islam, terdapat pula terapis bekam dan pijat di halaman Istiqlal. Mereka terlihat melayanan sejumlah peserta aksi #212 dari luar kota yang kelelahan usai menempuh perjalanan panjang.

Sebelumnya, kepolisian memperkirakan jumlah massa yang akan mengikuti aksi besok sekitar 200 ribu orang. Sementara kapasitas di Silang Monas mampu menampung massa hingga mencapai 700 ribu orang. (Ist)

Foto : Massa pengunjuk rasa menjadikan Masjid Istiqlal sebagai titik berkumpul. | Ist. Photo


Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

DPO Agusrin
Kasus DPO Agusrin Ternyata Isu Lama yang Terangkat Ulang: Penyidikan Diduga Sudah SP3 Sejak Lama
Waktu Baca 4 Menit
LPS Tegaskan Pentingnya Penjaminan Polis untuk Stabilitas Industri Asuransi
Waktu Baca 3 Menit
Penetrasi Rendah, Industri Asuransi RI Dinilai Masih Punya Ruang Pertumbuhan Sangat Besar
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit

Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan

Waktu Baca 4 Menit

Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris

Waktu Baca 3 Menit

Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025

Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit
Nasional

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit
Nasional

Penanganan Bencana di Aceh-Sumut-Sumbar Difokuskan Pada Titik Prioritas

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Prabowo Minta Penanganan Pengiriman Bantuan Bencana di Sumbar Dipercepat

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Tetapkan Tanggap Darurat, Pemkab Aceh Tengah Minta Percepatan Bantuan

Waktu Baca 5 Menit
Nasional

PBNU Diminta Mempercepat Muktamar Untuk Selesaikan Konflik

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Dipecat Oleh PBNU, Gus Yahya: Pemberhentian Hanya Bisa Melalui Muktamar

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?