Telegraf, Jakarta – Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kembali memberangkatkan tim kompetisi Informasi Teknologi (IT) remaja disabilitas ke Busan, Korea Selatan.
Indonesia terpilih mengikuti kometisi Global IT Challange dari 18 Negara di Asia – Pasifik khususnya untuk remaja disabilitas.
“Global informasi Technology Challenge (GITC) assuage program peningkatan potensi remaja disabilitas melalui kompetisi Teknologi Informasi yang diadakan setiap tahun yang bertujuan memberikan askes serta pengalaman dibidang teknologi informasi Dan komunikasi Dalam meningkatkan kemampuan serta mendorong partisipasi sosial para penyandang disabilitas untuk masa depan yang lebih baik, ” ungkap Ketua YPAC Farida Ratna Djuita beberapa hari lalu.
Farida mengatakan YPAC mewakili Indonesia mengirimkan satu tim dengan 4 orang Anak, yaitu Tion Iswara Wirmo (Disabilitas Penglihatan), Lazaro Charlos Lumbantoruan (Disabilitas Didik), Umran Zhafran Ibrahim (Disabilitas Developmental) Dan Syifa Arya Maharani (Disabilitas Pendengaran).
“Kerjasama YPAC Nasional dan Rehabilitation International Korea sejak tahun 2014, dan sudah menelorkan juara juara yang membawa Indonesia di tingkat dunia,” kata Farida.
Diketahui pada tahun 2015 Indonesia mendapatkan Gelar Juara Umum dan penghargaan tertinggi sebagai Global IT Leader 2015 diraih oleh Pramuditaya Dyan Prabaswara, remaja disabilitas low vision asal Kebumen, Jawa Tengah. Selain meraih medali perorangan dan kelompok di GITC 2014 dan 2017, di GITC 2018 di New Delhi India, Indonesia kembali merebut Juara Umum, lewat Global IT Leader 2018 Fayza Putri Adila, remaja disabilitas pendengaran berusia 16 tahun. Fayza merupakan Global IT Leader perempuan penama, sejak GITC diselenggarakan di tahun 2011.
Untuk mendukung keberlangsungan kompetisi, PT Unilever Indonesia. Tbk melalui Wall’s memberikan dukungan materiil Berita pembiayaan Dari tiket hingga akomodasi di Bidang Selma 3 hari.
Bernardus Rendita Kusumo selaku Senior Brand Manager Wall’s mengatakan melalui berbagai program, Wall’s senantiasa mengusung brand purpose atau tujuan mulia yaitu #SemuaJadiHappy, karena percaya bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang, tanpa terkecuali,” ungkapnya.
Bernardus Juga mengatakan bulan Juli 2019 lalu, Wall’s menginisiasi kera sama dengan YPAC Nasional untuk menghadirkan kebahagiaan inklusif bagi anak-anak Indonesia melalui rangkaian acala Wall’s Happy Day yang telah digelar di 5 (lima) kota besar di Indonesia.
Acara tersebut ditujukan agar anak-anak penyandang disabilitas dapat membangun rasa percaya diri, sementara anak-anak non disabilitas dapat belajar untuk berempati terhadap sesama.
Melanjutkan kerja sama yang telah dibina, Wall’s kembali mendukung YPAC Nasional untuk mendorong semangat inklusivitas dalam memaknai dan berbagi kebahagiaan melalui ajang Global IT Challenge 2019. (Red)
Photo Credit : Bernardus Rendita Kusumo selaku Senior Brand Manager Wall’s memakaikan Jaket kepada salah satu siswa disabilitas yang akan di kirim ke Busan usai konfrensi pers di Jakarta. TELEGRAF/Kawat Berita Indonesia