Kolaborasi untuk Masa Depan: Monash University, Indonesia Angkat Isu Inovasi di HR Gathering 2025

HR Gathering Monash 2025 menyoroti kepemimpinan adaptif dan inovasi sebagai kunci pengembangan talenta di era disrupsi

Oleh : Idris Daulat
Monash University Indonesia, HR Gathering 2025, kepemimpinan adaptif, inovasi SDM, pengembangan talenta

TELEGRAF.CO.ID – Di tengah laju dunia yang tak kenal pelan, perubahan bukan lagi pilihan, tapi keharusan.

Dalam HR Gathering 2025 bertema “Embracing New Ideas: How Innovation Drives Progress”, Monash University Indonesia mengajak pelaku industri dan praktisi SDM menatap masa depan yang menuntut ketangkasan berpikir dan keberanian bertindak.

Digelar pada 28 Mei 2025 di kampus Monash, BSD City, acara ini mempertemukan para pemimpin perusahaan, akademisi, dan alumni dalam satu forum untuk membedah urgensi inovasi dalam dunia ketenagakerjaan. (28/05/2025)

Dalam sambutannya, Professor Matthew Nicholson, Pro Vice-Chancellor & President Monash University Indonesia, menegaskan pentingnya menjembatani dunia akademik dan industri.

“Acara ini bukan sekadar forum diskusi, tapi ruang strategis membangun pemikiran baru agar perusahaan tetap relevan di era disrupsi,” ujar Matthew.

Tantangan Talenta dan Peluang Pembelajaran

Survei Global Workforce Hopes & Fears oleh PwC (2024) mengungkap bahwa 76% pekerja Indonesia mengalami perubahan peran signifikan dalam setahun terakhir akibat kemajuan teknologi seperti Generative AI.

Menariknya, 91% dari mereka menyatakan siap beradaptasi.

Namun kesiapan ini tidak terjadi otomatis.

Ia membutuhkan kepemimpinan transformatif dan investasi serius dalam pengembangan kompetensi.

HR Gathering ini menyoroti fakta bahwa karyawan yang ingin pindah kerja dalam 12 bulan ke depan memiliki kecenderungan 1,5 kali lebih tinggi untuk memprioritaskan upskilling.

Fenomena ini membuka peluang bagi perusahaan untuk membina loyalitas melalui pendidikan lanjutan, terutama program pascasarjana berbasis inovasi seperti yang ditawarkan Monash University Indonesia.

Kepemimpinan Adaptif Jadi Kebutuhan Strategis

Dalam sesi talk show bertajuk “The Adaptive Leader: How to Lead in an Age of Uncertainty”, para pemimpin dari PLN Icon Plus, Bank Mandiri, PT Paragon Innovation, dan Danone berbagi praktik nyata membangun ketahanan organisasi melalui pemimpin yang fleksibel dan empatik.

Hendro Triendarto, VP HC Strategy & Talent Management Bank Mandiri sekaligus alumni Monash, menyampaikan bahwa inovasi telah mentransformasi budaya dan sistem layanan perbankan.

“Inovasi bukan cuma soal teknologi, tapi juga pola pikir. Pemimpin hari ini harus mampu mendorong perubahan dari dalam,” tegasnya.

Diskusi ini juga melibatkan dosen dan alumni Monash yang membagikan pengalaman mereka mengaplikasikan pengetahuan akademis dalam praktik organisasi nyata.

Bagi Monash, kemampuan beradaptasi bukan lagi dianggap sebagai soft skill, melainkan fondasi utama dalam membentuk pemimpin masa depan.

Inovasi di Semua Lini, Bukan Sekadar Divisi

Dr. Yessy Perangin-Angin, Koordinator Program Master of Business Innovation, menekankan bahwa inovasi bukanlah peran departemen khusus.

“Inovasi adalah pola pikir kolektif. Harus hadir di setiap lapisan organisasi,” ujarnya.

Program Master of Business Innovation dirancang untuk membekali profesional dengan keterampilan strategis, berpikir kreatif, dan kemampuan memimpin di tengah perubahan.

HR Gathering 2025 membuktikan bahwa universitas tidak bisa lagi menjadi menara gading.

Ia harus terlibat aktif dalam membentuk arah perubahan industri—bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai katalis.

Kompetisi Global sebagai Inkubator Talenta Baru

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Monash University Indonesia menggandeng Sinar Mas Land dalam meluncurkan Global Business Competition bertema “Turning Ideas into Impact”.

Kompetisi ini menantang para profesional muda untuk merancang strategi bisnis berbasis keberlanjutan, transformasi digital, inklusi keuangan, dan ekspansi global.

Hadiah utama berupa beasiswa penuh untuk studi di Monash Indonesia menjadi daya tarik utama.

Lebih dari itu, kompetisi ini diharapkan menjadi jembatan antara ide dan implementasi nyata di dunia industri.

“Ini adalah cara kami menjaring pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tapi juga visioner dan berdampak,” ucap Professor Matthew.

Pendaftaran kompetisi dibuka hingga 7 Juni 2025 dan terbuka bagi lulusan baru maupun profesional dari berbagai latar belakang.

Penutup: Masa Depan Dibentuk Hari Ini

Melalui HR Gathering 2025, Monash University Indonesia menegaskan peran strategis pendidikan tinggi dalam mencetak pemimpin inovatif dan adaptif.

Transformasi dunia kerja membutuhkan pengambil kebijakan yang tak sekadar responsif, tetapi juga reflektif dan progresif.

Dengan kolaborasi lintas sektor, pendidikan berbasis praktik, dan ruang diskusi yang hidup, Monash Indonesia menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya jargon.

Ia adalah proses panjang yang dimulai hari ini—di ruang-ruang seperti HR Gathering, tempat gagasan tumbuh dan arah masa depan dipetakan bersama.

Lainnya Dari Telegraf