Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Membaca Jokowi Minta Menristekdikti Penerimaan Mahasiswa PTN Dibatasi
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Nasional

Jokowi Minta Menristekdikti Penerimaan Mahasiswa PTN Dibatasi

Edo W. Kamis, 30 November 2017 | 00:08 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya evaluasi dalam penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri di tanah air. Jokowi meminta jumlah mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi negeri dibatasi.

Pernyataan Jokowi ini merespons keluhan yang disampaikan oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Budi Djatmiko dalam penutupan Rembug Nasional APTISI di Universitas Esa Unggul, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Budi Djatmiko mengatakan, seluruh perguruan tinggi negeri di tanah air menggunakan strategi pukat harimau dengan mengambil seluruh mahasiswa. Penyebabnya, perguruan tinggi jadi melupakan bahwa sejatinya tujuan terpenting adalah mencetak mahasiswa yang berkualitas.

“Saya setuju tadi Pak Budi menyampaikan perguruan tinggi negeri memang harus dibatasi,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di penutupan Rembug Nasional APTISI, di Universitas Esa Unggul, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Jokowi menilai seharusnya saat ini perguruan tinggi negeri lebih fokus pada bidang tertentu dalam merekrut mahasiswa. Sehingga jangan semua diambil PTN, yang membuat perguruan tinggi swasta kekurangan mahasiswa.

“Mahasiswanya diambil semuanya, ada yang perguruan tinggi negeri mahasiswanya lebih dari 30.000 atau 40.000,” ucap Jokowi.

Jokowi mengatakan hal ini sudah ia perintahkan ke Menristek Dikti M Nasir segera direalisasikan untuk membatasi penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri.. M Nasir, kata Jokowi, juga telah menyanggupi permintaannya tersebut.

“Tadi bisik-bisik ke Menristek Dikti. Langsung dibatasi. Dan langsung dijawab. ‘Benar pak saya laksanakan’,” kata Jokowi.

“Kita tunggu saja menterinya nanti bergerak kapan,” pungkas Jokowi menutup sambutannya dalam acara Rembug Nasional Aptisi.

Isu PTN dalam menerima mahasiswa baru bagai pukat harimau pertama kali dilontarkan Abadi Ika Setiawan, Ketua Yayasan Mencerdaskan Bangsa. Pengelola STIE Mulia Pratama mengeluhkan kebijakan PTN yang tiap tahun menambah kuota penerimaan mahasiswa baru. Akibatnya, PTS mengalami kekurangan mahasiswa.

Baca Juga :  Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

“Harusnya dibatasi untuk memberi ruang bagi PTS turut serta berpartisipasi dalam dunia pendidikan. Kalau mahasiswanya banyak diambil semua oleh PTN maka PTS yang jumlahnya lebih banyak jadi tidak kebagian dan bersaing ketat untuk mencari calon mahasiswa ini sangat tidak sehat dalam dunia pendidikan tinggi, karena PTS mandiri tidak bergantung dana dari pemerintah, PTS sangat bergantung dari swadaya,” katanya.

Rembug APTISI tahun ini mengangkat tema “Revolusi Pendidikan Tinggi dalam Menghadapi Era Digital Distruption”, dengan keynote speaker Pak Jokowi, selain bapak presiden hadir juga Menristekdikti Pak Muhammad Nasir dan beberapa pimpinan lainnya.

Terkait tema Perguruan Tinggi menghadapi Digital Distruption, Presiden kembali mengingatkan agar perguruan tinggi melakukan inovasi.

Presiden Jokowi berharap perguruan tinggi melakukan perubahan paradigma berpikir. Karena sejak puluhan tahun perguruan tinggi tidak pernah mengubah program dan jurusan pendidikan. Sejak dari tahun silam jurusannya ya itu-itu saja. Padahal perubahan kehidupan sosial dan perekonomian sudah bergerak sangat cepat.

“Mosok dari dulu sampai sekarang fakultas/ prodi hanya itu-itu saja, misalnya fakultas ekonomi, hukum dan lain-lain. Kenapa tidak dibuat fakultas atau prodi yang mengikuti tren dan kebutuhan masyarakat misal dibuat fakultas atau prodi biotek, manajemen logistik, manajemen ritel, dan digital marketing,” kata Presiden. (Tim)


Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Donald Trump Tanda Tangani RUU Akhiri Shutdown Terlama AS
Waktu Baca 8 Menit
ABB Insurance Brokers Dorong Literasi Asuransi Lewat Digitalisasi
Waktu Baca 2 Menit
Pemerintah Optimistis Investasi dan Sektor Properti Jadi Penggerak Ekonomi 2026
Waktu Baca 4 Menit
BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim” untuk Permudah Kepemilikan Rumah bagi Hakim
Waktu Baca 4 Menit
Usai Ledakan SMAN 72, Akses Game Online Akan Dibatasi Oleh Pemerintah?
Waktu Baca 5 Menit

Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China

Waktu Baca 3 Menit

Jejak Soeharto The Godfather of Orde Baru, Dari Militer, Kudeta Hingga Dilengserkan

Waktu Baca 12 Menit

Pahlawan Nasional Terima Apresiasi Sebesar Rp50 Juta per Tahun

Waktu Baca 2 Menit

Special Olympics Southeast Asia Football Competition 2025 Resmi Dibuka di Bandung

Waktu Baca 8 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Pahlawan Marsinah dan Doa-doa Untuk Buruh Indonesia

Waktu Baca 6 Menit
Nasional

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Meski Tuai Kontroversi, Soeharto Sah Jadi Pahlawan Nasional

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Antasari Azhar Mantan Ketua KPK Era SBY Meninggal Dunia

Waktu Baca 1 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Telecoffee
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
MUSIKPLUS
  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe

Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?