Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Industri Sawit Beri Kontribusi Terhadap Ketahanan Pangan
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Ekonomika

Industri Sawit Beri Kontribusi Terhadap Ketahanan Pangan

Mia Ketangrejo Kamis, 2 November 2023 | 14:56 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Petani mengangkut hasil panen buah kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Kamis (10/2). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Bagikan

Telegraf – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan industri kelapa sawit di Indonesia telah berhasil memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, dan ketahanan energi, penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja serta penyediaan barang-barang konsumsi.

“Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan di kalangan petani pedesaan termasuk petani kecil,” kata Hartato saat menyampaikan sambutan pada Indonesia Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC) ke-19 di Bali, Kamis, (02/11/2023).

Ia menyampaikan bahwa krisis pangan yang disebabkan oleh iklim ekstrim dan perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung saat ini juga menimbulkan dampak yang signifikan terhadap industri kelapa sawit, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ekonomi global.

Oleh karena itu, kata Hartarto, strategi dalam menanggapi krisis pangan yang disebabkan oleh iklim ekstrim dan perlambatan ekonomi yang berdampak pada industri sawit perlu untuk dibahas dan dikembangkan dalam IPOC.

Menurut dia, kontribusi industri kelapa sawit terhadap pembangunan sosial-ekonomi nasional juga selaras dengan target Indonesia dalam bidang lingkungan di tahun 2030. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui Perjanjian Paris.

“Forestry and Other Land Use (FOLU) dan energi merupakan penyumbang kontributor terbesar emisi GRK di Indonesia, dengan sektor FOLU berkontribusi 55 persen dan sektor energi 33 persen dari total kontribusi. Kita perlu memperkuat kemitraan dan kolaborasi untuk mencapai target pengurangan emisi global pada tahun 2030,” katanya.

Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pengelolaan hutan lestari yang mencakup sekitar 120,6 juta hektar kawasan hutan, yang merupakan 63 persen dari total luas wilayah Indonesia.

Ia juga menyebutkan populasi dunia diperkirakan akan mencapai 9,8 miliar pada tahun 2050, yang akan membutuhkan tambahan 200 juta ton produksi minyak nabati.

Menurut dia, minyak sawit dapat memenuhi permintaan tersebut karena menghasilkan lima metrik ton per hektare (MT/Ha) dan hanya membutuhkan 40 juta hektare lahan, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, seperti kedelai dan kanola, yang masing-masing membutuhkan lahan seluas 445 juta hektare dan 290 juta hektare.

“Minyak kelapa sawit adalah cara yang berkelanjutan dan efisien untuk memenuhi permintaan minyak nabati yang terus meningkat,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, minyak sawit juga mendukung penyediaan bahan bakar transportasi yang lebih bersih, seperti bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel), dan Indonesia telah mengembangkan SAF yang dikenal sebagai BioAvtur 2,4 persen atau J2.4.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia telah melakukan penanaman kembali seluas 200.000 hektar sejak tahun 2007 dan 180.000 hektar sedang dalam proses penanaman kembali pada tahun 2023 ini dengan alokasi anggaran sebesar 386 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

“Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai apa yang diharapkan seperti perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, pembangunan rendah karbon, tahan iklim, dan berkelanjutan serta industri minyak kelapa sawit dalam negeri yang diperkuat,” tandasnya.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Rock Ngisor Ringin Part #2 Jadi Ajang Kumpul Musisi Rock Tanah Air
Waktu Baca 4 Menit
Program FLPP Capai Rekor 263 Ribu Unit, BTN Dominasi Penyaluran Rumah Subsidi Nasional
Waktu Baca 4 Menit
BSN Resmi Beroperasi Usai Spin-Off dari BTN, Bidik Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional
Waktu Baca 3 Menit
Tradisi Warga Indonesia Dalam Merayakan Malam Tahun Baru di New York
Waktu Baca 6 Menit
OJK Bentuk Departemen UMKM dan Keuangan Syariah, Pengawasan Bank Digital Berlaku 2026
Waktu Baca 3 Menit

Keamanan Digital Adalah Tanggung Jawab Setiap Pengguna Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

Keamanan Digital Kebutuhan Mendasar di Tengah Transformasi Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

BTN Salurkan Bantuan Rp8 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Waktu Baca 3 Menit

OJK Raih Predikat Badan Publik Terbaik Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Keseimbangan Energi Jadi Kunci Ketahanan Nasional, Migas dan EBT Harus Berjalan Beriringan

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Transisi Energi Terkendala Infrastruktur, Pemanfaatan EBT Masih di Bawah Target

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

OJK: Aset Perbankan Syariah Tembus Rekor Tertinggi, Lampaui Rp1.028 Triliun pada Oktober 2025

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

OJK Terapkan Perlakuan Khusus Kredit Untuk Korban Bencana Aceh, Sumut dan Sumbar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

OJK Resmikan Kantor Provinsi Maluku Utara, Perkuat Pengawasan Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

LPS Tegaskan Pentingnya Penjaminan Polis untuk Stabilitas Industri Asuransi

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Penetrasi Rendah, Industri Asuransi RI Dinilai Masih Punya Ruang Pertumbuhan Sangat Besar

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?