Telegraf – Pemerintah Indonesia bersiap membangun pusat pelatihan atlet modern dan terbesar di Asia Tenggara sebagai langkah strategis mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia semakin berdaulat di kancah olahraga internasional.
Program itu mendapat penegasan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir yang memastikan Kemenpora siap mengakselerasi pembangunan fasilitas latihan terpadu tersebut.
Pembangunan kompleks sport science ini merupakan salah satu program prioritas nasional yang akan menjadi pusat pembinaan jangka panjang dan basis pengembangan atlet elite. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita keempat Presiden Prabowo tentang penguatan sumber daya manusia unggul dalam bidang olahraga.
“Saya dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah memberikan perhatian khusus kepada bidang olahraga, dengan memasukkan pembangunan kompleks latihan atlet ke dalam program strategis pemerintah,” katanya dalam keterangannya, (24/11/2025).
Menurut Erick, komitmen Prabowo menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar serius menjadikan Indonesia kekuatan baru olahraga dunia.
“Rencananya, pusat pelatihan ini akan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara,” tegasnya.
Erick menjelaskan bahwa perhatian Prabowo memotivasi seluruh ekosistem olahraga nasional untuk bekerja lebih terarah dan konsisten. Mulai dari federasi, pelatih, tenaga sport science, hingga atlet, seluruhnya didorong untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi.
“Perhatian dan komitmen Presiden ini semakin memotivasi seluruh stakeholder olahraga prestasi untuk memberikan yang terbaik demi Merah Putih,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap atlet yang tampil dalam kejuaraan internasional membawa nama bangsa dan karena itu membutuhkan fasilitas, pendampingan, dan persiapan berstandar global.
Kemenpora juga akan menggandeng berbagai kementerian dan lembaga demi mempercepat pembangunan pusat pelatihan nasional ini.
“Yang terpenting kita harus bersatu merencanakan dan mewujudkan ini. Pembinaan berjenjang dan jangka panjang harus dilakukan secara konsisten agar berujung pada prestasi,” kata Erick.
Dalam laporan kepada Prabowo, Erick juga menyampaikan penetapan 17 cabang olahraga unggulan sebagai fokus pembinaan jangka menengah dan panjang menuju Olimpiade 2028. Penetapan ini berdasarkan analisis mendalam terkait peluang medali, rekam jejak prestasi, kesiapan ekosistem pembinaan nasional, serta prospek jangka panjang.
Beberapa cabor unggulan tersebut meliputi:, Atletik, Senam, Renang, Bulutangkis, Angkat besi, Panjat tebing, Panahan dan sejumlah cabor unggulan lain berdasarkan kajian prestasi.
Program pembinaan menuju Olimpiade juga diselaraskan dengan target Asian Games 2026 dan SEA Games 2027.