Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Ganjar: Pemerintah Harus Bangun Pabrik Pupuk Murah Khusus Petani
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Politika

Ganjar: Pemerintah Harus Bangun Pabrik Pupuk Murah Khusus Petani

A. Chandra S. Minggu, 3 Desember 2023 | 08:42 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Ganjar Pranowo saat menyerap aspirasi dari masyarakat, termasuk petani di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (03/12/2023). FILE/Telegraf
Bagikan

Telegraf – Ganjar Pranowo, Capres 2024 nomor urut 3 menegaskan pemerintah harus membangun pabrik pupuk murah khusus petani. Hal itu merespon atas adanya keluhan dari petani saat berdialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (03/12/2023).

Politikus berambut putih itu melanjutkan safari ke sejumlah daerah di Kota Kendari, setelah sebelumnya ke Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Ia banyak menyerap aspirasi dari masyarakat, termasuk petani.

Ketua Kelompok Petani Merah Putih Konawe Selatan, Wayan Gama mengatakan bahwa mayoritas penduduk di daerahnya bermatapencarian sebagai petani.

“Tolong kami, di situ masyarakat 85 persen petani sawah, dan perkebunan. Maka hal ini kami sangat susah mendapatkan pupuk,” kata Wayan Gama.

Selain sulit didapat, ungkap Wayan, harga pupuk di daerahnya tergolong mahal. Kondisi itulah yang menjadi kendala bagi petani.

“Kami sangat susah mendapatkan, kalo ada tapi mahal dan kami tidak bisa menjangkau,” imbuhnya.

Untuk itu, ia memercayakan nasib petani di tangan Ganjar.

“Maka dari itu, tolonglah kelak bapak menjadi nomor satu di Indonesia kami minta sangat dengan hormat harus bisa terukir pesan kami,” ungkap Wayan.

Sementara, Ganjar menanggapi solusinya adalah membangun pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani.

“Petani tadi ada problem satu pupuknya sulit, kalau dia dapat mahal begitu kan. Obat-obatannya mahal, dan harganya jatuh. Saya kira ini yang penting hari ini kita mesti siapkan pabrik pupuk,” urai Ganjar.

Baca Juga :  Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging

Selain itu, peran penyuluh sangat penting untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi petani. Sehingga akan meningkatkan kualitas panen sekaligus kesejahteraan petani.

“Kita siapkan penyuluh yang hebat kita ajari mereka berdiskusi dengan para petani yang punya pengalaman bagus, apakah pindah ke organik. Dan tentu saja sekarang yang memunculkan obat obatan baru itu bisa lebih terjangkau bagi para petani,” imbuhnya.

Lebih dari itu, Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu berbicara mengenai pentingnya bantuan dari Kementerian Pertanian agar para petani ini bisa mendapatkan akses pupuk, begitu juga dengan pengembangannya.

“Saya kira sistem tata cara mereka mendaftarkan dan legalitas ini dari Kementerian Pertanian (agar) bisa menyiapkan lebih mudah dan saya kira membantu para petani,” tandasnya.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Politika

Sekjen Muhammadiyah Minta Hindari Konflik Internal dan Korupsi

Waktu Baca 2 Menit
Politika

Ketua PKB Merasa Sedih dan Prihatin Pada Nasib Ketua PBNU

Waktu Baca 2 Menit
Politika

PSI Buka Suara Terkait Peresmian Bandara di Morowali Oleh Jokowi

Waktu Baca 2 Menit
Politika

Keterlibatan Dunia Islam Dalam Geopolitik Global Sangat Diperlukan

Waktu Baca 3 Menit
Politika

Prabowo Kembali Terima Kunjungan Sufmi Dasco di Hambalang

Waktu Baca 1 Menit
Politika

Temui Prabowo di Istana, Apa Saja Yang Dasco Bicarakan?

Waktu Baca 1 Menit
Politika

DPR Setujui RUU KUHAP Jadi Undang-Undang, Simak Isinya!

Waktu Baca 6 Menit
Politika

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan

Waktu Baca 5 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?