Telegraf – Delegasi Special Olympics Indonesia (SOina) berangkat menuju World Winter Games, di Turin, Italia, Kamis malam, 21.05 WIB, 6 Maret 2025 dari Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta. Delegasi kecil itu terdiri dari 4 orang atlit sport dance, yakni Anastasia Aresyenan Bwariat dan M. Aden Aryadippa asal Daerah Khusus Jakarta, Daven Harrison Kho asal Provinsi Jawa Tengah, Siti Naswa asal Provinsi Kalimantan Selatan.
“Keempat atlit bertalenta khusus itu bakal berjuang membuka ruang bagi jutaan anak lain di Indonesia,” ujar Ketua Umum PP SOina, Warsito Ellwein, Kamis, (06/03/2025).
Jutaan anak bertalenta khusus yang tersebar di seluruh Indonesia belum punya kesempatan menjadi atlit dan mengembangkan talentanya. Alih-alih dapat mewakili negara dan bangsa, anak-anak malah masih terbelenggu dengan anggapan masyarakat yang tak menguntungkan. Memperjuangkan hak anak bertalenta khusus atau difabel intelektual harus terus dilakukan.
Lebih jauh Warsito mengatakan, ada tiga misi yang diemban oleh delegasi kecil itu. Pertama, meraih prestasi dalam perlombaan. Kedua, membangun keluarga besar SOina dengan menjalin keakraban dengan atlit-atlit lain dari seluruh dunia. Ketiga, ke dalam delegasi ini membuka mind set masyarakat bahwa anak bertalenta khusus atau difabel intelektual bisa berbuat untuk negaranya.
“Masyarakat mesti tahu bahwa anak-anak seperti itu punya bakat, difabel tapi bukan beban namun talenta,” tambah Warsito.
Panitia memperkirakan ajang World Winter Games, kali akan diikuti 1500 atlit bertalenta khusus dari 102 negara. Mereka akan berkompetisi di 8 cabang olahraga ini. Masing masing adalah alpine skiing, cross country skiing, dance sport, figure skating, floorball, snowboarding, snowshoeing, short track speed skating, dan MATP.
Para atlit Special Olympics Indonesia akan berlomba di 6 kategori cabang olahraga sport dance. Selain atlit, ikut dalam delegasi resmi ini adalah 2 orang pelatih seorang tenaga medis akan dipimpin Head of Delegation Mugaera Djohar.
Sementara serombongan pendukung yang terdiri orang tua, anggota keluarga dan pengurus direncanakan akan hadir.
Pesawat milik Turkish Airlines yang mereka tumpangi dijadwalkan akan mendarat Istambul International Airport, tanggal 7 Maret pukul 05.30 pagi hari waktu setempat dan meneruskan pernerbangan ke Turin Italia sore hari.
Para atlit akan mendapat kesempatan berlatih untuk mengenal venue Bardonecchia, palazzo delle feste pada 9 sampai 10 Maret. Pada 11 dan 12 mereka mesti mengikuti babak divisioning, sedangkan perlombaan dan penyerahan medali bagi para pemenang berlangsung pada 13 dan 14 Maret.
“Divisioning penting agar ada keadilan karena ketunaan tiap peserta berbeda,” ujar assisten pelatih Dwi Prasetyo. Peserta akan berlomba berdasarkan hasil divisioning sehingga tak terjadi seorang atlit tuna grahita berlomba dengan atlit down syndrome atau autis.
Setelah mengikuti pelatnas di Cisarua semenjak 19 Maret lalu, keempat atlit Sport Dance Special Olympics Indonesia telah mencapai kondisi terbaik.
Special Olympics Indonesia (SOina) sendiri pertama kali ikut serta dalam Winter World Games pada tahun 2009 di Idaho, USA dan merebut 2 emas dan 2 perunggu. Kemudian tahun 2013 di Pyeungchang, Korea Selatan, merebut 1 emas, 4 perak dan 1 perunggu. Sedangkan tahun 2017 di Dachstein, Austria, medali yang diperoleh sebanyak 1 perunggu. Pandemi Covid-19 membatalkan penyelenggaraan tahun 2021.
Special Olympics International merupakan gerakan untuk mewujudkan inklusi dengan fokus utama olahraga untuk anak-anak difabel intelektual atau bertalenta khusus. Dua ajang multi event tertinggi secara teratur digelar adalah World Winter Games dan World Summer Games yang diselenggarakan secara berselang 2 tahun.