KULONPROGO,TELEGRAF.CO.ID – Setiap pagi, puluhan anak muda berkumpul di sebuah kantor desa, ini terjadi di Kapanewon Kokap dan Wates , Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Ada kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemendes PDTT di dua kapanewon sebutan lain untuk pemerintahan setingkat kecamatan tersebut sejak tanggal 9-14 Agustus lalu, mereka mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tingkat Dasar Video Pembelajaran yang mengangkat berbagi isu potensi desa.
Hanya dua kapanewon yang terpilih oleh Kementerian Desa PDTT sebagai lokus kegiatan ini, dan masing-masing kapanewon terbagi menjadi dua desa, yakni Desa Karangwuni dan Triharjo untuk Wilayah Kapanewon Wates serta Desa Hargomulyo dan Hargotirto untuk Wilayah Kapanewon Kokap.

Chairil Akbar (45) seorang Pelatih Nasional Akademi Desa menjelaskan bahwa rencananya peserta konten kreator dari dua kapanewon tersebut akan dikumpulkan dan dibawah koordinasi Dinas PMD Kabupaten Kulonprogo, dan akan dijadwalkan audiensi dengan Bupati utk membuat konten-konten di tingkat kabupaten. Penjelasan ini berdasarkan usai pertemuannya dengan Yulianta Nugraha, pejabat Panewu Anom dari Wates, yang setingkat sekcam.
Selama hampir sepekan, kegiatan juga melibatkan beberapa fasilitator pelatihan, baik Pelatih Nasional maupun Pelatih Daerah (pelatda). Untuk Kapanewon Wates adalah Annisa Maryam Fauziyah, Millenda Rezkya Sentani asal Sumedang, Jawa Barat serta Achmad Fauzi dari Kota Getuk Magelang, Jawa Tengah. Sedangkan untuk wilayah Kapanewon Kokap, Abdul Malik MSN sebagai Pelatih Nasional dan tiga pelatda yakni Annisa Ulhusna, Khairatul Anisa dari Kabupaten 50 Kota, serta Muhammad Nanang Kosim dari Kabupaten Magelang.
Setiap hari mereka melatih, mengawal dan mendampingi para Konten Kreator Desa untuk berkarya melalui video pembelajaran dan menggali berbagi potensi desa yang layak untuk diangkat dan diviralkan melalui platform digital, baik melalui Online Vide Platform (OVP) milik Kemendes PDTT, maupun platform media sosial umum seperti Youtube, Facebook dan Instagram.
Suasana belangsung cair, meriah dan terstruktur, serta sangat disambut baik oleh masing-masing Kepala Desa/Kalurahan termasuk para peserta yang rata-rata generasi milenial desa setempat.

“Peserta disini antusiasnya cukup bagus, bahkan kelompok yang berasal dari Pendamping Desa (PD) serta perwakilan Duta Digital (DD) sudah piawai dengan video sejenis, sehingga penekanan SDGs Desa bisa sangat ditonjolkan dalam tema video” ungkap Chairil Akbar saat mengajar di lokus yang berdekatan dengan pesisir Pantai Selatan.
Tema – temanya pun sangat beragam. Di KAda yang mengangkat tentang desa wisata setempat yang secara kebetulan dekat dengan wisata yang sedang viral di media sosial seperti Kalibiru, Pulepayung, serta Kawasan Waduk Sermo.
“Meski disini banyak kawasan wisata, produk gula merah sangat banyak juga yang dihasilkan. Kebanyakan mata pencaharian masyarakat sini adalah penderas nira kelapa dan aren” kata Tukiyo, Lurah Desa Hargotirto yang memimpin 8500 jiwa ini.
Hingga hari terakhir tercatat telah dihasilkan 14 karya Video Pembelajaran dari dua kapewon tersebut. Pesertanya masih lengkap dan selalu sesemangat selama mengikuti pelatihan di masing-masing desa. (MSN)