Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Hadapi Tantangan Era Digital, Potensi Industri Percetakan di Jogja Masih Besar
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Rilis

Hadapi Tantangan Era Digital, Potensi Industri Percetakan di Jogja Masih Besar

MSN Selasa, 20 Mei 2025 | 06:34 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

YOGYAKARTA_TELEGRAF.CO.ID — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberi dukungan pada industri percetakan termasuk produk-produk berbahan dasar kulit berbasis UMKM. Dukungan tersebut melalui pengembangan UPTD Ndalem Kulit Jogja (NKJ), sentra industri di sektor kulit, yang telah memanfaatkan teknologi terbaru serta berbagai ajang promosi dan pameran produk industri percetakan.

Hal itu disampaikan Yuna Pancawati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, dalam jumpa pers Jogja Printing Expo (JPE), di Yogyakarta, Senin (19/5/2025). Ia menjelaskan, pendirian NKJ di Manding, Bantul, yang diresmikan akhir tahun lalu, merupakan bagian dari dukungan terhadap industri percetakan melalui layanan Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) Disperindag. “Pembuatan produk-produk kulit di NKJ menggunakan mesin teknologi tinggi seperti mesin laser potong dan grafir juga 3D scanner,” ujar Yuna.

Menurutnya, UMKM kulit dapat memanfaatkan layanan tersebut untuk meningkatkan kualitas produk kulit Yogyakarta. “Potensi kerajinan kulit seperti dompet dan sepatu sangat besar, bahkan punya potensi pasar global,” ujarnya.

Hanya saja, saat ini DIY masih memgalami keterbatasan bahan baku terutama kulit sapi yang digunakan untuk bahan produksi. Selain mayoritas berasal dari Segoroyoso, Bantul, kulit sapi tersebut didatangkan dari Magetan, Jawa Timur. “Porsi bahan baku kulit DIY dan dari luar _fifty-fifty_,” ujarnya.

Selain layanan produk-produk kulit, BPPTG Disperindag juga memberi dukungan industri percetakan dengam membuka layanan kemasan yang juga berbasis teknologi terbaru. “Industri percetakan di DIY ini sangat penting. “Sebelum era teknologi online, percetakan digunakan lebih banyak untuk sarana informasi tapi sekarang untuk pemasaran niaga di tengah tantangan era digital,” ujarnya.

Ia merinci saat ini terdapat 978 industri percetakan di DIY yang didominasi usaha mikro yakni sebanyak 736 unit atau setara 75 persen. “DIY juga menjadi lokasi dua penanaman modal asing (PMA) di bidang percetakan. Industri ini terus mengalami perubahan tren,” katanya.

Ketum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Ahmad Mughira Nurhani berharap pemerintah melindungi industri percetakan dan kemasan di tengah ancaman produk digital.

Menurutnya, sejumlah upaya telah ditempuh untuk melindungi industri percetakan dan kemasan. “Saat ini sudah ada larangan packaging menggunakan bahan-bahan impor. Sudah disetujui pula bahwa buku pelajaran cetak untuk SD SMP harus diadakan lagi. Anak-anak harus membaca dari buku, jangan sampai anak membaca dari HP,” katanya.

Daud D Salim, CEO Krista Exhibitions, menyatakan bahwa Jogja Printing Expo (JPE) 2025 merupakan momentum penting bagi perkembangan industri percetakan di Yogyakarta. Diikuti oleh 27 peserta, di antaranya 10 UMKM dari industri percetakan, ajang ini dapat menjadi sarana belajar bagi sesama pelaku usaha percetakan, termasuk produk percetakan berbahan khas dan unik di Yogyakarta seperti kulit. “Industri percetakan kecil hingga besar dengan berbagai teknologinya akan ditampilkan di JPE 2025,” ujarnya.

Apalagi saat ini berkembang bisnis digital printing yang secara global diproyeksikan tumbuh sebesar 9–12% setiap tahun hingga 2030, dengan nilai pasar yang mencapai USD 25 miliar pada tahun 2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya permintaan dari berbagai sektor, seperti tekstil, kemasan, dan percetakan komersial. Tekstil printing, misalnya, diperkirakan tumbuh hingga 15% pada tahun ini, seiring melonjaknya tren fashion berbasis desain digital. “Sektor kemasan juga menunjukkan performa kuat dengan lonjakan hingga 20%, terutama karena meningkatnya permintaan akan kemasan yang personal dan unik di industri e-commerce,” tutur Daud. (rilis)

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Rilis

KPI Merajut Jalinan Kerja Sama dengan Muhammadiyah untuk Mengawal Kepentingan Publik di Penyiaran

Waktu Baca 4 Menit
Rilis

Flash Sale Tiket Kereta Rp80.000 Hanya Satu Jam, Catat Tanggal dan Jamnya!

Waktu Baca 3 Menit
Rilis

Meriahkan Festival Belanja di DIY-Jateng, Kolaborasi Indosat, Erafone, dan Oppo Tawarkan Layanan dan Fitur Unggulan

Waktu Baca 3 Menit
Rilis

KAI Gelar Online Training KRL Heritage ESS MCDW-30 di Balai Yasa Manggarai

Waktu Baca 2 Menit
DidaktikaRilis

Mahasiswi KKN STAI Al-Anwar Sarang Gagas Eco-Masjid

Waktu Baca 2 Menit
DidaktikaRilis

KKN UNISDA 2025 di Desa Keduyung, Lamongan: Perkuat Literasi Sejak Dini

Waktu Baca 2 Menit
Webinar PROPAMI The Art of Mental Rest hadirkan Hany Gungoro bahas pentingnya istirahat psikis untuk profesional pasar modal
Rilis

PROPAMI Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Webinar “The Art of Mental Rest”

Waktu Baca 2 Menit
Isyana Sarasvati dan H-Street: Perpaduan Gaya Autentik dan Semangat Global PUMA di Seoul
Rilis

Peluncuran PUMA H-Street di Seoul Gaet Isyana Sarasvati sebagai Representasi Asia Tenggara

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?