Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Generasi Senior Adalah Pendahulu Kita Jangan Abaikan Mereka
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Humaniora

Generasi Senior Adalah Pendahulu Kita Jangan Abaikan Mereka

Adarory Rabu, 10 Januari 2024 | 17:21 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Ganjar Pranowo saat bertemu dan berdialog dengan para lansia penghuni Panti Wreda Pengayoman di Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan. FILE/Ist. Photo
Bagikan

Telegraf – Menurut UUD no. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia, seseorang dikatakan lanjut usia adalah bila seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia sebesar 11,75 persen pada 2023. Dengan penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, penduduk lansia mencapai kurang lebih tiga juta jiwa.

Menua adalah proses yang alamiah. Menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia di masa tua tentu menjadi impian setiap orang. Beberapa masalah utama yang dihadapi lansia adalah antara lain seperti keterasingan sosial dan kesepian, pelecehan baik secara verbal, fisik dan finansial, kerawanan finansial, kesehatan fisik dan mental serta malnutrisi.

Alangkah idealnya bila manula selalu didampingi keluarga, agar masalah-masalah yang dihadapi menjadi lebih ringan. Tetapi kenyataannya, banyak sekali manula yang diabaikan oleh keluarganya. Alasannya pun bermacam-macam. Ada yang tidak sanggup secara finansial, atau tidak sanggup mengurus karena sibuk, dan lain sebagainya. Akhirnya warga manula tersebut dikirim ke panti jompo atau panti werdha.

Saat ini jumlah panti jompo dan panti werdha di Indonesia kurang lebih baru 250 panti. Sangat kurang sebenarnya untuk menampung manula yang ditelantarkan. Untuk menyemangati dan membahagiakan manula, pada hari ini, Rabu (10/01/2024).

Kaukus Perempuan RBPR (Rumah Bersama Pelayanan Rakyat), sebagai organ relawan Perempuan Ganjar Mahfud yang bernaung di bawah Rumah Bersama Pelayan Rakyat, mengunjungi salah satu panti werdha yang berlokasi di Depok.

“Kami memilih mengunjungi Panti Werdha untuk mengingatkan generasi muda bahwa manusia usia lanjut itu harus selalu dijaga. Mereka yang membesarkan kita dan pada saatnya kita harus menjaga mereka,” kata Koordinator Kaukus Perempuan Larasati Sedyaningsih terkait kunjungannya ke Panti Werdha.

“Kunjungan ke Panti Werdha adalah salah satu kegiatan dari Bidang Perempuan dan Lingkungan, dimana perempuan harus perhatian terhadap lingkungannya. Jangan sampai ada lansia terlantar. Perempuan harus maju untuk mengurus mereka,” kata Teresia Yaniman Loi, Koordinator Bidang Perempuan dan Lingkungan.

Selain beramah tamah dengan manula di panti, Kaukus Perempuan juga membawa beberapa barang yang dibutuhkan oleh manula di panti, antara lain beras, kecap, teh, susu, madu, obat-obatan, vitamin dan lain sebagainya. Dalam konteks tahun politik, posisi manula tetap penting, itu sebabnya sosialisasi terkait Pemilu dan Pilpres 2024 terhadap warga manula perlu dijalankan, bahkan prioritas.

Baik media maupun pemangku kepentingan terkesan lebih mendahulukan Generasi Z atau pemilih mula, sementara agak abai saat sosialisasi bagi warga manula.

“Warga manula atau generasi senior ini, sedang menanti program para calon pemimpin bangsa untuk menunjukkan rencana perbaikan kesejahteraan mereka. Capres dan cawapres Ganjar-Mahfud seandainya dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia kelak, tidak akan abai terhadap kesejahteraan generasi senior, terlebih bila dihubungkan dengan karakter Mas Ganjar dan Prof Mahfud yang sangat menghormati orang tuanya,” pungkas Larasati.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit
Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya
Waktu Baca 3 Menit
Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa
Waktu Baca 8 Menit
Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan
Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Libur Nataru, KAI Operasikan 35 Rangkaian Trainset Baru Buatan INKA

Waktu Baca 3 Menit

Putin Sampaikan Belasungkawa Untuk Bencana di Sumatera dan Aceh

Waktu Baca 2 Menit

Sekjen Muhammadiyah Minta Hindari Konflik Internal dan Korupsi

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Humaniora

Jejak Soeharto The Godfather of Orde Baru, Dari Militer, Kudeta Hingga Dilengserkan

Waktu Baca 12 Menit
Heroes and the Meaning of Sacrifice
Humaniora

Bangkitlah Dengan Nurani, Setiap Zaman Butuh Pahlawan Baru

Waktu Baca 2 Menit
Humaniora

Rumuskan Solusi Stunting dan Anemia, Ilmuwan Mesir dan Turki Berkumpul di UNU Yogyakarta

Waktu Baca 6 Menit
Humaniora

Merayakan Inisiatif Perdamaian Global, UNU Jogja – Indika Foundation Gelar “2R: Ruang Riung

Waktu Baca 6 Menit
Humaniora

Mayoritas Penyandang Disabilitas Tak Kuliah dan Tak Bekerja

Waktu Baca 5 Menit
Humaniora

Trah Sultan HB II Desak Pembentukan Komite Pengembalian Aset Kraton Yogyakarta

Waktu Baca 3 Menit
Peta fungsi lahan daerah Tamambaloh (data dari Sangga Bumi Lestari)
Humaniora

Masyarakat Tamambaloh Menolak Sawit: Ancaman di Hulu Sungai Embaloh Makin Nyata

Waktu Baca 6 Menit
Humaniora

Borobudur Butuh Revitalisasi Nilai Spiritual

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?