Telegraf, Jakarta – Roman picisan (Rompis), sebuah film megangkat hubungan dua insan di dua negara (Indonesia – Belanda) dikarenakan tuntutan studi, Film yangg memunyai benang merah di sinetron yang tayang di RCTI.
“Film ini sebenernya menjawab apa yang terjadi di sinetron sebelumnya, untuk temen temen yang belum menonton sinetronnya, kami sajikan film yang berbeda,” ungkap Muhammad Sofan EVP MNC Picture saat Gala Premiere Rompis di kota Casablanka, Jakarta.
Sofan menjelaskan ini bukan lanjutan dari the Series Roman Picisan, tetapi memang benang merahnya ada.
Monty Tiwa menjelaskan untuk film ini kesulitan yang dialami adalah kesulitan direct karena shootingnya di Belanda.
“Kesulitan direct karena ke shotingnya dibelanda,” kata Monti Selasa (8/14).
Monty juga menjelaskan terwujudnya film ini karena kerja keras tim yang sangat kompak, kenapa Belanda monty menambahkan tantangan baru bagi anak anak yg baru lulus ini, ini merupakan tantangan hidup, untuk hidup mandiri di negeri orang.
“Bahwa ada satu hal bahwa ini kita mau kasih tantagan baru di luar, untuk mereka kehidupan SMAnya, setelah SMA sebenernya akan mendapatkan tantangan yang lebih lagi, kesulitan yg lebih pasti akan terlihat pada masa selepas SMA yg bersekolah di luar karena jauh dari keluarga dan teman,” tutur Monty.
Empat pemain utama (Arbani Yasiz, Adinda Azani, Umay Shahab, Beby Tshabina) menuturkan saat shooting, Kalo aku Arbani Yasiz menjelaskan, paling sulit scene yang di roftop hampir 7 jam. Sementara umay Shahab, mejelaskan “tiba tiba saat aku makan padang pak produser memerintahkan saya untuk menulis puisi. tapi akhirya pantun. (red)
Credit photo :Benang Merah di Sinetron Rompis, Terbawa Hingga Layar Lebar