Telegraf, Bandung – Makan adalah sesuatu yang alamiah bagi semua mahluk hidup. Hanya saja manusia tidak bisa disamakan dengan mahluk lain karena ia memiliki rasa. Manusia memiliki potensi untuk membedakan mana yang sedap yaitu suatu perpaduan rasa dari bumbu-bumbu atau bahan dasar makanan.
Ritual makan atau memilih makanan sebenarnya tidak sesederhana yang kita bayangkan, ada berberapa pertimbangan agar merasa sreg. Salah satunya adalah pertimbangan rasa dan suasana. Nah, jika anda sedang jalan-jalan berlibur ke Bandung dan ingin menikmati sate maranggi pilihannya adalah Windy Point of Punclut.
Resto yang terletak di Jalan Pagermaneuh No. 247 Lembang ini menawarkan pemandangan yang indah dengan ornamen design vintage. Lokasinya di daerah Puncak Ciumbuleuit (Punclut), merupakan daerah perbukitan di Bandung Utara yang dikelilingi kuliner tradisonal khas Sunda. Setelah tanjakan naga dari arah Bandung sebelah kanan samapailah di lokasi. Akses jalan masuk yang luas dengan jalan menurun khas perbukitan langsung mengarahkan ke tempat parkir. Bagunan resto dua lantai langsung terlihat, lumayan luas dengan view perbukitan dan semilir dingin angin gunung.
Saya sarankan langsung pesan maincourse Sate Maranggi daripada nanti keburu disergap hawa dingin. Sate Maranggi a la Windy Point Of Punclut sedikit beda dengan asal daerah sate ini di Purwakarta. Racikan bumbunya dilengkapi dengan rempah ketumbar yang melimpah, menajamkan citarasa di langit-langit mulut ketika mengunyah.
Bumbu sate yang dibakar meresap kedalam daging, pembakarannya pun pas sehingga dagingnya empuk dan juicy, gurih di luarnya. Tak kalah dasyat adalah potongan cabe merahnya yang super pedas. Paduan yang pas untuk mengusir hawa dingin di ketinggian Punclut. Untuk minuman pengiring yang cocok adalah teh tawar hangat, karena sifat tidak akan membuyarkan cita rasa unik yang tertinggal di mulut.
Untuk pesan dessert sebaiknya 15 menit sesudah menyantap sate maranggi supaya makanan turun, perut tidak terasa begah. Pilihannya adalah Tropical Treasure, terdiri dari vannila ice cream, pisang, kelapa muda, fruit coctail, fruit loops dan soes yang disajikan dalam kelapa sebagai mangkuk.
Seolah mengajak berpetualang rasa sebelum beranjak dari tempat ini. Boleh juga pesan pisang bakar dan colenak untuk melengkapi makanan penutup. Tak lengkap kalau belum selfie atau wefie, Windy Point of Punclut menyediakan ruang khusus tempat berfoto-foto ria. Selain pemandangan landscape alam yang indah berlayer-layer, ruangan pada bangunan resto ini juga menyajikan suasana lampau. Lengkap dengan pernak-pernik vintage seperti kipas angin antik dan televisi jadul. Dinding dilengkapi pajangan kamera antik serta furniture lawas sangat memberi kesan. (Red)