Sepanjang 2018 Konflik Afganistan Telah Tewaskan 32.000 Warga Sipil

Oleh : KBI Media

Telegraf, Jenewa – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan jumlah kematian warga sipil Afganistan mencapai rekor tertinggi pada 2018. Setidaknya 32.000 warga sipil telah tewas dan 60.000 lainnya terluka dalam dekade terakhir perang Afghanistan.

Menurut laporan PBB yang dirilis pada Minggu (24/02/19), lebih banyak warga sipil tewas dalam perang Afghanistan pada tahun 2018 dari pada tahun lainnya.

Kematian warga sipil melonjak 11% dari 2017 dengan jumlah 3.804 orang tewas, termasuk 927 anak-anak, dan 7.189 orang lainnya terluka. PBB menyatakan serangan bunuh diri dan pemboman mendatangkan malapetaka di seluruh negara yang dilanda perang itu.

Laporan itu dirilis sehari sebelum AS dan Taliban mengadakan putaran perundingan lanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri konflik. Perundingan itu meningkatkan harapan tentatif untuk perdamaian bersama dengan kekhawatiran bahwa penarikan pasukan Amerika dapat menyebabkan perang saudara yang bahkan lebih berdarah.

Pembicaraan di Doha menyusul tahun-tahun meningkatnya kekerasan di Afghanistan. Menurut PBB, setidaknya 32.000 warga sipil telah tewas dan 60.000 lainnya terluka dalam dekade terakhir, ketika organisasi mulai mengumpulkan data.

Kenaikan aksi kekerasan pada tahun 2018 bertepatan dengan peningkatan signifikan dalam jumlah kematian yang disebabkan oleh “penargetan warga sipil yang disengaja”.

Menurut laporan itu, sebagian besar korban jiwa berasal dari serangan bunuh diri oleh pejuang yang bersekutu dengan Taliban atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok bersenjata anti-pemerintah menyumbang 63 % dari jumlah korban.

“Sudah waktunya untuk mengakhiri kesengsaraan dan tragedi manusia ini,” kata Tadamichi Yamamoto, kepala misi PBB di Afghanistan. (Red)

Photo Credit : Pasukan keamanan Afghanistan berjalan di sekitar lokasi serangan bom mobil di Kabul, Afghanistan. GETTY IMAGES/Shah Marai

Lainnya Dari Telegraf