Telegraf – Dalam rangka gerakan global untuk mencegah, menghentikan, dan merestorasi degradasi ekosistem demi masa depan yang berkelanjutan. PT Unilever Indonesia, Tbk. mengajak semua pihak untuk ikut terlibat merestorasi ekosistem di daratan maupun di lautan dengan menjadi bagian dari #GenerasiPilahPlastik.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, timbunan sampah tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton, dimana 15%-nya terdiri dari sampah plastik. Dari jumlah ini, 88,17% sampah plastik masih diangkut ke TPA atau bahkan berserakan di lingkungan.
“Merujuk ke permasalahan tersebut, dan sejalan dengan komitmen bahwa hingga tahun 2025 mendatang Unilever akan mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang kami produksi, hari ini kami meluncurkan #GenerasiPilahPlastik. Melalui #GenerasiPilahPlastik, kami mengajak masyarakat untuk menjadi generasi yang lebih peduli lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik. Hal ini sejalan dengan strategi bisnis global yang dinamakan ‘The Unilever Compass’ dimana Unilever berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan, bertanggung jawab dan memberikan manfaat pada sosial dan lingkungan,” kata Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability Unilever Indonesia dalam webinar, Selasa (15/6).
Nurdiana juga megungkapkan pengumpulan dan pengolahan sampah plastik adalah komponen penting dalam mengurangi beban sampah terhadap lingkungan sekaligus menciptakan ekonomi sirkular. Untuk itu, seluruh pihak memiliki peran masing-masing, termasuk Pemerintah, organisasi kemasyarakatan, konsumen, dan tentunya produsen.
Nurdiana menambahkan peranan penting produsen tertuang dalam Permen LHK no. 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang meregulasi bagaimana setiap produsen sepatutnya memiliki road map yang jelas dan terukur dalam mendukung upaya pengumpulan dan daur ulang sampah, utamanya sampah plastik. Untuk itu, Unilever Indonesia secara khusus menyusun road map yang telah diserahkan kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai wujud Extended Stakeholder Responsibility (ESR) Perusahaan.
Dikesempatan yang sama Agung Pujo Winarko, S.Si, M.Si, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan selain peran aktif masyarakat, ketersediaan sarana pendukung bagi masyarakat untuk menerapkan pilah sampah merupakan hal yang tidak kalah krusial. Untuk itu, sejak 2008 Unilever Indonesia mengembangkan dan memperkuat program bank sampah hingga berhasil membina sebanyak 3.859 unit bank sampah di 37 kota yang tersebar di 12 provinsi. Unilever Indonesia juga memperkuat eksistensi dan peranan bank sampah binaannya melalui upaya digitalisasi, bekerja sama dengan platform Google My Business.
“Dinas Lingkungan Hidup secara berkesinambungan mendorong berkembangnya pengelolaan persampahan, khususnya kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah yang partisipatif serta tridaya, yaitu lewat partisipasi masyarakat, peningkatan usaha swasta dan peningkatan kondisi lingkungan. Semoga ajakan #GenerasiPilahPlastik dapat membantu meningkatkan kualitas pemilahan sampah dari masyarakat sebagaimana diatur dalam Pergub 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW, sehingga semakin banyak sampah yang dapat dikelola dengan lebih baik lagi,” tutur Agung.
Photo Credit : Agung Pujo Winarko, S.Si, M.Si, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dan Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability Unilever Indonesia (Atas Ki-Ka), Dimas Djayadiningrat, sutradara yang peduli terhadap kelestarian lingkungan, (Bawah)/Doc/ist