Telegraf, Tangsel – Buntut pemanfaatan akses jalan warga kampung Parung Benying RW 03 kelurahan Serua kecamatan Ciputat yang dilewati oleh alat-alat berat proyek PT. TAN ( (Tria Adara Nusantara) milik Group Bakrie di bidang property yang tengah gencarnya membangun cluster Tria Adara Residence di kota Tangerang Selatan menjadi polemik yang berkepanjangan.
“Kami selaku warga menolak sebab belum pernah ada konfirmasi apapun ke warga terkait pekerjaan yang dilakukan pihak pengembang, sebab alat-alat beratnya melewati jalur pipa gas dan bayangkan kalo terjadi sesuatu sekampung bisa tewas terpanggang semua,” ujar H. Junaedi, kordinator aksi warga, Rabu (17/05/2017), seraya menghimbau pihak yang terkait dapat berkordinasi kepada seluruh warga.
“Kami akan blokir jalan ini, jika perusahaan itu cuek dengan larangan warga dan kami stop sebab alat beratnya lewat sini.” Tegasnya.
Sementara ketua RW Ali Akbar ketus menjawab jika persoalan itu cuma milik dia (H. Junaedi) kebetulan lewat rumahnya, kalau dari pihak Pertamina sudah konfirmasi dan sudah dapat ijin tapi kami batalkan rencana lewat jalur akses lain saja, terang Ali Akbar, yang tak bisa menunjukkan surat persetujuan warga dan Pertamina. “Coba hubungi Agus, beliau pelaksana proyeknya dan ini nomor hapenya,” katanya lagi meminta kepada rekan media untuk mengontak.
Saat ditemui terpisah Agus selaku pelaksana proyek membantah jika proyek tersebut milik PT. TAN. Ia malah menyebut jika dirinyalah pemilik tanah yang sedang dikerjakan dan sengaja melewati pemukiman warga Kampong Benying. “Saya juga orang hukum dan sahabat saya itu wartawan disini, lagi pula saya orang situ,” dengan nada arogan seraya menunjuk kawannya yang disebut wartawan dan ditenggarai memback up pelaksanaan proyek Tria Adara Residence.
“Jujur itu persoalan masalah kue, internal keluarga yang jelas-jelas gak kebagian kue akhirnya rumit akibat kurang kordinasi, lagian itu tanah saya mau saya apain juga hak saya.” Tukas Agus sambil menyebutkan nama keluarga dari H. Junaedi. (Red)