Pertubuhan Industri Penerbangan Indonesia 2019 Belum Capai Target

Oleh : Atti K.

 


Telegraf, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pertumbuhan industri penerbangan indonesia belum mencapai target 9 persen di tahun 2019. Hal tersebut disebabkan naiknya harga tiket di awal tahun 2019.

“Mungkin tidak bisa 9 persen tetapi masih growth saya liat di beberapa tempat seperti Balikpapan, Jogja, Bali sudah kembali ke angka angka yang cukup baik,” ungkapnya usai keynote speech pada Panel Discussion dan Focus Group Discussion dengan tema “Polemics and Prospects of the Aviation Industry: Airfares, Competition and Efficiency” di Jakarta, Rabu (25/9).

Budi mengungkapkan kenaikan tersebut adalah respon dari pihak maskapai atas situasi yang dihadapi selama ini, tetapi ia mengungkapkan seharuanya tidak dilakukan secara terburu buru, bisa dengan cara bertahap. “Saya yakin masyarakat tau bahwa suatu induatri itu butuh sustenibilitas, suatu sutenibilitas itu dibutihkan satu hal yg membuat mereka viaible. Masyarakat memang beberapa ada yg komplain tapOK apa yg sudah kita lakukan diskusi benerapa itu sangat apresiasi,” kata Budi.

Budi mengingatkan bahwa, industri penerbangan harus sustainable. Namun di saat yang sama, publik juga harus paham mengenai daya jangkau masyarakat.

“Maka yang pemerintah upayakan dan perhatikan adalah perlunya titik temu atau titik ekuilibrium yang mempertemukan kebutuhan industri dan masyarakat itu,” imbuhnya.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah menyatakan ada sejumlah pokok bahasan yang menjadi perhatian adalah permasalahan harga tiket, penyebab lonjakan harga tiket, komponen pembiayaan tiket serta struktur pasar penerbangan.

“Perhitungan struktur biaya penerbangan dan tiket sudah kami lakukan dengan sangat teliti dan detail dan kami evaluasi setiap tiga bulan sekali bersama perusahaan maskapai penerbangan,” papar Maria.

Maria juga mengatakan dari 400 rute dlm negeri 190 rute secara soliter artinya operator terbang sendiri dan sekitar 80 rute merugi, artinya loutferteurnya tidak mencapai 4 perasen Ini tidak masuk dalam subsidi. Dengan semangat yang membara kami (pemerintah) membuka bandara bandara baru.

Menhub menambahkan kita tahu bahwa Induatri penerbangan harus sustain tetapi disisi lain kita harus memperhatikan masyarakat pada ruang ruang daya jangkau masyarakat sehingga harus ada titik temu antar keduannya harua berjalan dengan baik.

Budi menutup, Kementrian Perhubungan selalu memberikan fasilitas paling tidak Bandara baru dan fasiliyasnya bahkan di Papua yg merupakan daerah tertingghal kedua menghabiskan 35 persen anggaran Kementrian Perhubungan disektor udara itu ada di Papua. (Red)


Credit Photo : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi/ISTIMEWA


Lainnya Dari Telegraf