Telegraf, Jakarta – Meski banjir Jakarta saat ini tidak separah pada akhir Februari 2017, namun dampaknya masih terasa hingga saat ini, bahkan tak terkecuali yang terjadi pada anak-anak di beberapa titik yang terdampak banjir.
Untuk dapat meringankan beban masyarakat terdampak banjir, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) DKI Jakarta, bekerjasama dengan PLAN memberikan 580 paket school kits untuk anak-anak terdampak banjir 2017 di sembilan titik, yaitu, Tanah Tinggi (Jakarta Pusat), Kedaung Kaliangke, Kapuk, Tegal Alur dan Tamansari (Jakarta Barat), Manggarai (Jakarta Selatan), Kalimalang, Pinangranti, Pulogadung (Jakarta Timur). Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh KH. Mastur Anwar dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.
Dalam sambutannya KH. Mastur Anwar menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap LPBI NU DKI Jakarta yang tak henti-hentinya berkhidmat untuk meringankan beban ummat terdampak bencana di Jakarta, PWNU DKI Jakarta akan terus mendukung dan mensupport kegiatan-kegiatan yang dlaksanakan LPBI NU DKI Jakarta, sebagaimana yang diungkapkan Ketua PWNU DKI Jakarta yang juga Sekda DKI Jakarta Dr. Saefullah, M.Pd menyampaikan bahwa apa yang dilakukan LPBI NU DKI Jakarta adalah sesuatu yang ril dan menyentuh langsung pada kebutuhan ummat, inilah sebenarnya tujuan dari Nahdlatul Ulama, untuk itu PWNU terus mendukung kegiatan2 LPBI NU DKI Jakarta.
Ketua LPBI NU DKI Jakarta dalam sambutannya menyampaikan bahwa apa yang dilaksanakan dalam penanggulangan merupakan sebuah keniscayaan bekerjasama dengan berbagai lembaga dan para pihak, karena penanggulangan bencana merupakan urusan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat dan juga private sector / dunia usaha, yang bertujuan untuk saling meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
Desi Setyowahyuni coordinator pengelolaan bantuan LPBI NU DKI Jakarta, menyatakan bahwa kegiatan ini terlaksana karena partisipasi dari PWNU, PLAN dan Santri Siaga Bencana (SSB), acara penyerahan bantuan school kits juga dilaksanakan psikososial melalui dongeng anak nusantara oleh Kak Toni dari LPBI NU DKI Jakarta. (idaulat)
