Telegraf – Bertempat di Gedung BNSP – Jakarta, telah diadakan Rapat strategis yang bertujuan memperkuat integrasi sistem serta mencapai harmonisasi antara Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) PUPR, Jakarta (17/1/24).
Pertemuan ini dihadiri oleh Ir. Ludi Eqbal dan Seno (LPJK PUPR), Syamsi Hari, Ulfah Mashfufah, NS. Aji Martono, dan Ade S (BNSP).
Intergrasi System untuk meningkatkan integrasi sistem khusus sertifikasi di sektor konstruksi.
Intergrasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi, mempercepat proses, dan meningkatkan kualitas hasil asesment konstruksi secara keseluruhan.
Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi yang Mencapai 8 Juta Pekerja:
Rencana pembangunan nasional mengakui dampak besar sektor konstruksi terhadap ketenagakerjaan.
Dalam pertemuan ini, ditekankan bahwa jumlah tenaga kerja sektor konstruksi telah mencapai angka yang signifikan, yakni sekitar 8 juta pekerja.
Dalam diskusi LPJK dengan BNSP sepakat untuk memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan kualitas sertifikasi bagi para pekerja konstruksi.
Harmonisasi antara BNSP dan LPJK PUPR:
Pentingnya harmonisasi antara BNSP dan LPJK PUPR dalam menyusun standar dan sertifikasi di sektor konstruksi menjadi fokus utama.
Dengan kerjasama yang sinergis, diharapkan dapat diciptakan standar profesionalisme dan kualifikasi yang lebih baik bagi para pekerja konstruksi, sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur nasional.
Hasil dari rapat strategis ini diharapkan mampu menciptakan terobosan dan solusi konkret dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional, khususnya di sektor konstruksi.
Harmonisasi BNSP dan LPJK PUPR menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas konstruksi dan memberdayakan tenaga kerja dalam skala nasional.