Telegraf – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan sejumlah program untuk meningkatkan perjalanan wisata dan belanja wisatawan nusantara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Sejumlah program itu di antaranya promosi, paket wisata spesial, serta kerja sama dengan online travel agent dan penyedia transportasi guna menciptakan ekosistem wisata yang terintegrasi.
“Saat ini ada 23 mitra industri yang telah menyusun beragam paket wisata menarik,” kata Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana di Gedung Sapta Pesona, Jumat (21/11/2025).
Selain itu, Widi menambahkan, kementeriannya turut menggandeng travel agent untuk ikut mengerek target penjualan paket wisata pada momen libur panjang nanti.
“Kerja sama terpadu dengan online travel agent untuk mengamplifikasikan penjualan paket wisata,” kata Widi.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Perekonomian mendorong masyarakat berbelanja intensif untuk menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025.
Adapun, pemerintah telah memberikan sejumlah insentif untuk mendorong pengeluaran masyarakat pada masa libur panjang nanti.
“Pesawat udara kelas ekonomi, tol, transportasi darat, laut, dan kereta api diberikan diskon. Ini diharapkan menjadi ekosistem yang membuat masyarakat bergerak,” kata PLT Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini.
“Dari data Kemenpar, wisatawan domestik paling banyak belanja untuk makan-minum. Sekarang kita dorong agar mereka juga belanja di mal dan toko-toko lain, sehingga spending meningkat dan ekonomi bergerak,” ujar Made.
Terkait target libur akhir tahun, Made menjelaskan bahwa puncak perjalanan wisata domestik tetap pada Lebaran, diikuti Nataru dan libur sekolah.
“Untuk internasional, wisatawan mancanegara paling ramai pada musim panas atau libur sekolah. Kita targetkan pergerakan domestik dulu, dengan program insentif pesawat, tol, dan kereta api,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga menekankan promosi destinasi prioritas. Menurut Made, pemerintah telah menyiapkan 10 destinasi prioritas dan 3 destinasi generatif yang mesti dipromosikan.
“Meski tidak masuk 13 destinasi tersebut, setiap provinsi dan kabupaten berlomba menampilkan yang terbaik. Event menjadi sangat penting untuk Tahun Baru ini,” kata Made.
Program-program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan dan belanja, tetapi juga mendorong keterlibatan sektor swasta dalam ekosistem pariwisata.
Kolaborasi dengan online travel agent, maskapai, operator transportasi, serta hotel dan resort menjadi kunci keberhasilan.
Dengan strategi ini, Kemenpar optimistis Nataru 2025 akan menjadi momentum penting untuk memulihkan dan meningkatkan sektor pariwisata domestik, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir tahun ini.