Jelang Keberangkatan Ke Turin, Atlit SOina Capai Kondisi Terbaik

“Kami mesti melatih 4 atlit yang memiliki keistimewaan yang berbeda,”

Oleh : Fajri Setiawan

TELEGRAF – Pelatnas Special Olympics Indonesia (SOina) ke ajang World Winter Games, Turin 2025 telah memasuki tahap akhir, para atlit pun berada dalam kondisi siap tampil. Keempat atlit sport dance itu akan segera meninggalkan lokasi Pelatnas di kawasan Cipanas, Cianjur untuk bersiap berangkat, dari Bandara Soekarno Hatta, Rabu, 6 Maret mendatang.
Seperti telah diberitakan sejumlah media massa, Delegasi Special Olympics Indonesia akan ikut serta di ajang tertinggi multi event bagi atlit bertalenta khusus atau difabel intelektual itu di cabang olah raga sport dance.

Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia memanggil empat orang atlit, yakni Anastasia Aresyenan Bwariat dan M. Aden Aryadippa asal Daerah Khusus Jakarta, Daven Harrison Kho asal Provinsi Jawa Tengah, dan Siti Naswa asal Provinsi Kalimantan Selatan.

“Mereka akan berlaga di 6 nomor, bukan 7 nomor seperti diberitakan sebelumnya,” ujar Head Coach Eva Susanti, meluruskan pemberitaan sebelumnya. Keenam nomor itu, menurut dia, adalah 4 nomor solo, 1 nomor duo dan 1 nomor team, Senin (03/03/2025).

Untuk itu dia bersama asisten pelatih Dwi Prasetyo telah melakukan sejumlah latihan dan pembenahan gerakan mencakup pertama drill koreografi dan detail teknik.

Menurut Eva, dalam Pelatnas yang berlangsung sejak 19 Febrari lalu, para atlit telah menjalani latihan drill mental dan fisik, koreografi dan detail teknik baik dari kategori solo, duo female maupun grup untuk kategori solo, masing-masing atlit dipastikan mampu menghafal gerakan sesuai dengan irama lagu sehingga tidak mengalami penampilan yang over beat.

“Kini, atlit sudah bisa dilepas walau tanpa arahan dari pelatih,” imbuhnya lagi.

Sementara porsi latihan untuk kategori duo female lebih menekankan pada keserasian, expresi penjiwaan dan chemistry antara 2 atlit yang memiliki keistimewaan berbeda. Di sini, seorang atlit dan pasangannya harus bisa tampil balance dan indah.

Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia dan para peserta Pelatnas Special Olympics Indonesia (SOina) ke ajang World Winter Games, Turin 2025, usai berlatih di kawasan Cipanas. TELEGRAF

Tantangan Kategori Group

Kedua pelatih, Eva dan Pras, selama pelatnas menghadapi tantangan berbeda dalam menyiapkan para atlit untuk bisa tampil dalam kategori group. Keduanya melakukan drill agar keempat atlit memiliki kekompakan.

“Kami mesti melatih 4 atlit yang memiliki keistimewaan yang berbeda,” tambah Dwi Prasetyo.

Keistimewaan itu adalah Grahita, Down Syndrome dan Autis. Dengan demikian, sehingga ini merupakan sebuah kolaborasi yang luar biasa, karena mereka telah bisa menunjukkan rasa saling percaya, toleransi dan sosial yang tinggi. Mereka pun telah memahami keistimewaan masing-masing atlit.

Eva dan Pras yakin bahwa dengan progres yang semakin baik ini, diharapkan para atlit sudah memiliki kesiapan mental dan fisik, detail teknik dan koreografi, kekompakan serta bisa menunjukkan expresi penjiwaan. Dengan demikian delegasi yang terdiri dari 4 atlit sport dance, sudah siap berkompetisi di Special Olympics World Winter Games dengan performance terbaik.

Lainnya Dari Telegraf