Telegraf, Tangsel – Anggota DPRD Fraksi Gerindra Taufik SE, MA menyesali maraknya waralaba yang ada di kota Tangerang Selatan pembangunannya tidak berizin, dan sangat merugikan pemkot, mereka seenaknya mengatakan bangun saja dulu urusan izin belakangan memang Tangsel punya babahnya”. Kata Taufik dengan logat Betawinya kepada wartawan, rabu (19/04/2017) di kediamannya.
“Banyak temuan dilapangan yang saya dapat dari rekan rekan media, ternyata pengusaha retail toko modern ini tidak pernah menemui kendala saat ingin membangun Indomaret, nyarisnya ijn belum dikantongin justeru malah berdiri kokoh itu minimarket,” tambahnya.
Diketahui hasil laporan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (dulu BP2T) kota Tangerang Selatan ada sekitar ratusan lebih minimarket waralaba tersebut bermasalah perijinannya, salah satu yang saat ini tengah berdiri di kawasan jalan raya Pondok Kacang Barat, Pondok Aren.
Sementara Jefry Jrs Manopo MA, Ketua LSM Nusantara mengatakan agar pihak terkait bertindak tegas untuk melakukan penertiban kepada toko modern yang tidak mematuhi aturan tersebut., Menurutnya keberadaan toko yang sebagian besar menjamur diwilayah Tangerang Selatan itu jelas-jelas tak berizin bahkan menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat sekitar khususnya dampak ekonomi usaha kecil dan menengah.
“Maraknya bangunan Indomaret dan waralaba lainnya diduga banyak membenturkan diri dengan Peraturan Walikota (PERWAL) Tangerang Selatan, nomor 2 tahun 2013 tentang petunjuk teknis penataan dan pembinaan pasar tradisional,”tegas Jefry.
Ironisnya jika ditanyakan kepada pedagang kelontong yang sejak lama berdiri, hampir rata-rata ketika ditanyakan merasa bingung berjualan apa lagi kalo Indomaret sudah buka, pasti toko mereka semakin sepi karena harga dan promosinya lebih jelas menguntungkan mini market waralaba tersebut.” Tutup Jefry. (Red)