Gempa 7,2 SR di Papua Nugini Berpotensi Tsunami Sampai Selandia

Oleh : KBI Media

Telegraf, Papua Nugini – Gempa dengan kekuatan 7,9 skala Richter mengguncang lepas pantai Papua Nugini, Sabtu, 17 Desember 2016, pukul 20.51 waktu setempat, atau 17.51 WIB. Dari keterangan Pacific Tsunami Warning Center, gempa itu berpotensi menyebabkan tsunami di sejumlah pantai di Pasifik Selatan.

“Gelombang tsunami yang berbahaya kemungkinan akan terjadi,” sebut Pacific Tsunami Warning Center, seperti dilansir dari Reuters. Gempa terjadi di 157 kilometer sebelah timur Rabaul, Papua Nugini.

Tsunami diperkirakan akan mulai terasa tiga jam sejak gempa terjadi. Gelombang tsunami diperkirakan tak hanya akan menyerang Papua Nugini, tapi bisa juga menghantam sejumlah negara tetangga, seperti Kepulauan Solomon, Indonesia, hingga Vanuatu.

Selandia Baru mengeluarkan peringatan tsunami menyusul gempa berkekuatan 7,9 skala richter (SR) yang mengguncang Papua Nugini, Sabtu (17/12).

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Sipil dan Manajemen Emergensi Selandia Baru meminta warganya untuk menjauhi pantai, tidak bepergian, dan mendengarkan siaran radio dan televisi.

“Kami terus memantau perkembangan situasinya. Pada tahap ini, peringatan dikeluarkan untuk seluruh masyarakat di Selandia Baru,” mengutip Juru Bicara Kementerian, seperti dilansir Reuters.

Hingga kini, belum ada laporan lebih lanjut mengenai kerusakan dan korban akibat gempa, yang dilaporkan berkekuatan 8 SR dengan kedalaman 73 km.

Gempa merupakan hal yang biasa terjadi di Papua Nugini karena terletak di area “Ring of Fire” Pasifik, sebuah hotspot aktivitas seismik karena gesekan di antara lempeng tektonik.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat, gempa bumi ini berpusat di lokasi berjarak 157 kilometer sebelah timur Rabaul.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) merilis gelombang tsunami sangat mungkin terjadi dalam tiga jam mendatang, tidak hanya di sepanjang pantai Papua Nugini tetapi juga di Indonesia, Pulau Solomon, Chuuk, Nauru, Kosrae, dan Vanuatu.

Sementara itu, Hawaii dan Australia mengatakan, tidak ada ancaman di garis pantai mereka. (Red)

Photo credit : Reuters/Ivan Alvarado


Lainnya Dari Telegraf