Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Dewan Adat Papua Ajak Masyarakat Tidak Pilih Capres Berbau Orde Baru dan Militeristik
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Regional

Dewan Adat Papua Ajak Masyarakat Tidak Pilih Capres Berbau Orde Baru dan Militeristik

Sigit B. Cahyono Selasa, 28 November 2023 | 15:33 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Ganjar Pranowo, Capres RI 2024 mendapat kehormatan dikukuhkan sebagai tokoh pemerhati orang Papua. Pengukuhan dilakukan oleh Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay saat berkunjung ke Kampung Saukabu, Waigeo Barat Kepulauan, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Senin (20/11/2023). FILE/Telegraf
Bagikan

Telegraf – Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay/Provinsi Papua Barat Dan Papua Barat Daya Mananwir Paul Finsen Mayor menyinggung watak Orde Baru dan militeristik sosok capres/cawapres pilpres 2024 yang sulit diterima mayarakat Papua karena masih memiliki trauma yang mendalam.

Menurut Finsen, memasuki tahapan kampanye politik yang dimulai dari hari ini, Selasa 28 November 2023 hari ini sampai 10 Februari 2024, Dewan Adat Papua mengeluarkan seruan moral kepada segenap elemen masyarakat adat Papua dan penduduk di enam provinsi di tanah Papua agar cermat memilih pemimpin.

Selain menolak pemimpin berwatak Orde Baru yang militeristik, dewan adat juga tidak menganjurkan memilih pemimpin yang punya rekam jejak politik identitas.

“Dewan Adat Papua (DAP) sebagai rumah besar masyarakat adat Papua memandang bahwa dewan adat Papua sebagai pemegang otoritas adat di tanah Papua dengan ini menyerukan kepada segenap masyarakat adat Papua maupun penduduk yang mendiami enam provinsi di tanah Papua untuk tidak boleh memilih calon presiden republik Indonesia dengan rekam jejak diduga kuat sebagai pelaku pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan memainkan politik dinasti dengan menggunakan “Kewenangan Tertentu” untuk merebut kekuasaan di dalam negara republik Indonesia ini,” kata Finsen Mayor melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023).

Dewan adat Papua juga menolak dengan tegas calon pesiden yang maju dengan menggunakan politik identitas karena akan menghancurkan semua tatanan kehidupan masyarakat di tanah Papua maupun di seluruh wilayah di Indonesia.

Bagi Dewan Adat Papua, masyarakat adat Papua mengalami kondisi trauma militeristik (ketakutan yang mendalam atas kekejaman militer) di masa lalu yang mengalami tindakan represif oleh rezim Orde Baru sehingga sampai saat ini banyak sekali korban-korban pelanggaran HAM berat yang diabaikan dan tidak pernah ada perhatian khusus dari negara terhadap kondisi hidupnya hingga saat ini.

“Maka kami serukan agar melihat dengan hati nurani yang tulus dan bersih bahwa sesungguhnya kita memilih pemimpin yang mempunyai rekam jejak baik dan bersih atau berpihak kepada rakyat kecil serta dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat adat Papua dan juga segenap penduduk di tanah Papua,” tegasnya.

Lebih lanjut, dewan adat Papua meminta masyarakat adat Papua dan penduduk di tanah Papua untuk memilih pemimpin yang mencintai, menghormati harkat dan martabat orang Papua.

Memilih pemimpin yang berpihak kepada kaum kecil atau rakyat jelata, memilih pemimpin yang kemudian tidak akan melakukan operasi militer di tanah Papua tetapi mengedepankan pendekatan humanistik atau dialog berasas kekeluargaan untuk membangun kesejahteraan dan masa depan Papua yang lebih baik.

“Kami juga menyerukan kepada segenap anak-anak adat Papua yang ada di pemerintahan maupun diberbagai partai politik untuk memikirkan masa depan masyarakat adat Papua dan masa depan generasi penerus orang Papua dengan tidak mengajak masyarakat adat Papua maupun penduduk Papua untuk memilih pemimpin dengan rekam jejak diduga kuat terlibat sejumlah pelanggaran HAM di tanah Papua dimasa lalu,” ajaknya.

Juga mengajak anak-anak adat Papua untuk jangan mengajak atau mengarahkan masyarakat adat Papua maupun penduduk enam provinsi di tanah Papua untuk memilih pemimpin yang menggunakan politik identitas ataupun suku, agama dan ras atau antar golongan (SARA) karena akan merusak tatanan kehidupan sehari-hari di tanah Papua maupun di seluruh wilayah di Indonesia.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya
Waktu Baca 3 Menit
Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa
Waktu Baca 8 Menit
Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan
Waktu Baca 2 Menit
BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa
Waktu Baca 7 Menit
Libur Nataru, KAI Operasikan 35 Rangkaian Trainset Baru Buatan INKA
Waktu Baca 3 Menit

Putin Sampaikan Belasungkawa Untuk Bencana di Sumatera dan Aceh

Waktu Baca 2 Menit

Sekjen Muhammadiyah Minta Hindari Konflik Internal dan Korupsi

Waktu Baca 2 Menit

Penanganan Bencana di Aceh-Sumut-Sumbar Difokuskan Pada Titik Prioritas

Waktu Baca 2 Menit

Perbaikan BTS Dikebut Dorong Komunikasi Wilayah Bencana Pulih

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Mendagri Instruksikan Siskamling, IPDN Lakukan Monitoring di Palembang
Regional

IPDN Pantau Siskamling Palembang, Tindaklanjuti 11 Arahan Mendagri

Waktu Baca 2 Menit
Diton Fest 2025 festival musik Jakarta
Regional

Line-up Lengkap Diton Fest 2025, Ada NTRL dan Endank Soekamti

Waktu Baca 7 Menit
Masjid Jami Al Akhyar Sukabumi Utara
Regional

Dik Doank dan Semangat Anak Negeri: Festival Gema Kemerdekaan Islami TPQ Al Akhyar

Waktu Baca 7 Menit
Regional

Terinspirasi dari Sistem Tulang, Dosen UNU Jogja Kembangkan Komposit Lunak-Keras

Waktu Baca 2 Menit
Foto : Kegiatan Kelompok Kerja (Pokja) Revisi Skema Kualifikasi dan Skema Sertifikasi Penyuluh Hukum Tahun Anggaran 2025, yang diselenggarakan oleh LSP Lemdiklat POLRI di Hotel Park 5 Simatupang, Jakarta Selatan. (31/7/25) (Doc.Ist)
Regional

BNSP Dukung Revisi Skema Sertifikasi Penyuluh Hukum Polri

Waktu Baca 4 Menit
Regional

Kades Sebamban Lama Dipanggil Penyidik Terkait Dugaan Korupsi Dana Tali Asih

Waktu Baca 2 Menit
Regional

Masjid Ikonik di Jogja Dirundung Sengketa, Seperti Apa Duduk Perkaranya?

Waktu Baca 5 Menit
Jakarta Lebaran Fair
Regional

Belanja Kebutuhan Ramadan & Lebaran dengan Harga Terbaik! Yuk, Kunjungi Jakarta Lebaran Fair 2025!

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?