Telegraf – Pandemi Covid-19 banyak menelurkan kreatifitas dan inspirasi di berbagi kalangan seperti yang di lakukan Annisa Ahlush Shuffah.
Pandemi Covid-19 membuat Icha sapaan akrab Annisa Ahlush Shuffah terpaksa harus memutar otak untuk tetap mempekerjakan karyawannya dengan menjual berbagai jenis makanan saji hingga frozen.
“Aku bahagia bisa membuka lapangan kerja dan bahagia lagi jika melihat yang bantu aku dan keluargannya bahagia,” tulisnya dalam rilis yang di terima Telegraf, Rabu (8/6)
Icha mengawali bisnisnya menjual makanan ringan yang di kalangan anak muda sedang digandrungi yaitu Macaroni. Macaroni lahir karena Icha melihat teman teman kantornya suka konsumsi cemilan, Icha mencoba tawarkan makaroni goreng yang tidak berminyak walaupun di goreng.
Cemilan berjalan Ichapun mencoba dunia cathering, yang memberdayakan ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumahnya. Icha menyebut masakan yang disajikan kuat di bumbu dan tidak mengunakan MSG. “ini menjadi ciri khas dari chatring chameal,” tambahnya.
Icha juga menyebut menjalani usaha, tak perlu modal besar. Kuncinya adalah memiliki business plan. “Kunci usaha bukan hanya modal. Bahkan nggak perlu modal besar, tetapi punya niat dan business plan. Aku awal bikin catering dengan modal Rp 0. Masak di rumah, alat-alat memasak pakai punya ibu dan uang untuk membeli bahan masakan dari pembeli catering yang sudah transfer di h-2 ,” kata Icha.
Icha membagi tips bagi mereka yang masih aktif bekerja, tetapi ingin punya bisnis. Menurutnya,ada 3 cara agar pekerjaan di kantor dan bisnis dapat berjalan secara beriringan yakni harus mau capek, bisa membagi waktu dan mengatur waktu dengan bijak dan terpenting ialah harus konsisten jalani keduanya secara bersamaan.