DAI Dorong Industri Asuransi Pulihkan Kepercayaan Publik di Tengah Ekonomi Melambat

Oleh : Atti K.

Telegraf— Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Bhayangkara, mengajak para pelaku industri asuransi untuk berperan aktif membangun persepsi positif publik terhadap sektor perasuransian, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang tengah melambat. Hal tersebut disampaikannya dalam ajang Insurance Market Leaders Award 2025 yang digelar Media Asuransi di Jakarta, Rabu malam (16/7).

“Persepsi masyarakat ini adanya di Bapak Ibu semua. Kita mungkin menghadapi tantangan ekonomi, tapi saya percaya Indonesia tetap akan tumbuh. Industri asuransi punya peran besar dalam menjaga kepercayaan itu,” ujar Yulius dalam sambutannya.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan media dalam membentuk citra positif industri. Menurutnya, tagline Restoring Public Confidence yang digaungkan Dewan Asuransi Indonesia harus menjadi panduan utama dalam setiap langkah industri ke depan.

“Media Asuransi punya peran penting karena mengapresiasi para pelaku utama industri yang membentuk persepsi publik. Ini patut kita beri tepuk tangan. Karena yang bisa membentuk citra industri bukan orang lain, tapi kita sendiri,” tegasnya.

Acara penghargaan tahunan ini memberikan apresiasi kepada 106 perusahaan asuransi, reasuransi, pialang, dan penilai kerugian (adjuster) atas kinerja terbaik sepanjang 2024. Kajian dilakukan oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) dengan indikator berbasis laporan keuangan dan data resmi OJK.

Pimpinan LRMA, Mucharor Djalil, menyatakan bahwa kajian tentang market leaders telah dilakukan sejak 2014, namun baru diberikan penghargaan sejak 2019. “Tahun ini kami berhasil merangkum seluruh pelaku utama di ekosistem industri asuransi, mulai dari asuransi konvensional, syariah, hingga adjuster,” jelasnya.

Dengan berbagai tantangan ekonomi dan perubahan struktur industri, LRMA mencatat bahwa perusahaan-perusahaan yang meraih predikat market leader menjadi tolok ukur stabilitas dan inovasi. “Mereka bukan hanya unggul dalam angka, tapi juga dalam membangun kepercayaan,” pungkas Mucharor.

Lainnya Dari Telegraf