Telegraf— Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mengubah call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta, seiring peluncuran identitas baru lembaga keuangan daerah tersebut dalam rangka HUT ke-498 Kota Jakarta. Pengumuman dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam acara rebranding nama dan logo yang digelar di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan.
Perubahan nama ini disebut sebagai bagian dari transformasi menyeluruh PT Bank DKI, termasuk persiapan menghadapi regulasi baru serta langkah strategis menuju penawaran saham perdana (IPO). “Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota,” ujar Pramono.
Ia menjelaskan bahwa pemilihan nama Bank Jakarta didasarkan pada resonansi kuat nama Jakarta di tingkat nasional dan internasional. “Brand Jakarta sudah dikenal luas dan bersifat universal. Ini mencerminkan positioning baru bank daerah yang siap bersaing di level regional,” lanjutnya.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh sejumlah pejabat regulator, termasuk Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, serta jajaran BUMD dan mitra strategis lainnya.
Selain nama baru, Bank DKI juga memperkenalkan logo baru bergaya modern. Gubernur Pramono menyebut desain tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas sebagai “simbol aspirasi tanpa batas”, dengan elemen visual menyerupai api Monas yang menjulang. “Logo ini merepresentasikan semangat pertumbuhan dan keberlanjutan,” ujarnya.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa rebranding tidak hanya menyangkut tampilan luar. Ia menyebut perubahan ini sebagai bagian dari transformasi mendalam, mencakup penguatan tata kelola, digitalisasi layanan, peningkatan sistem keamanan siber, dan strategi bisnis yang lebih terintegrasi. “Kami ingin masyarakat melihat bahwa ini bukan perubahan kosmetik,” tegas Agus.
Peluncuran dilakukan di ruang publik yang dinilai inklusif dan merepresentasikan kedekatan Bank Jakarta dengan masyarakat. “Taman Literasi dipilih karena mencerminkan ruang yang hidup dan membangun,” ujar Agus.
Sekretaris Perusahaan PT Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa penggunaan call name dan logo baru akan diberlakukan secara bertahap selama masa transisi. “Identitas lama masih digunakan sementara, dan seluruh layanan hukum dengan nasabah tetap berjalan normal,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan perubahan identitas bank. “Informasi resmi hanya disampaikan melalui kanal resmi Bank dan Call Center 1500 351,” ujarnya.
Perubahan call name ini diharapkan menjadi langkah awal bagi institusi keuangan daerah tersebut untuk memperkuat peran dan relevansinya dalam ekosistem ekonomi kota serta menghadirkan tata kelola yang lebih adaptif di era pasca-Ibu Kota Negara.
— Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mengubah call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta, seiring peluncuran identitas baru lembaga keuangan daerah tersebut dalam rangka HUT ke-498 Kota Jakarta. Pengumuman dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam acara rebranding nama dan logo yang digelar di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan.
Perubahan nama ini disebut sebagai bagian dari transformasi menyeluruh PT Bank DKI, termasuk persiapan menghadapi regulasi baru serta langkah strategis menuju penawaran saham perdana (IPO). “Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota,” ujar Pramono.
Ia menjelaskan bahwa pemilihan nama Bank Jakarta didasarkan pada resonansi kuat nama Jakarta di tingkat nasional dan internasional. “Brand Jakarta sudah dikenal luas dan bersifat universal. Ini mencerminkan positioning baru bank daerah yang siap bersaing di level regional,” lanjutnya.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh sejumlah pejabat regulator, termasuk Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, serta jajaran BUMD dan mitra strategis lainnya.
Selain nama baru, Bank DKI juga memperkenalkan logo baru bergaya modern. Gubernur Pramono menyebut desain tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas sebagai “simbol aspirasi tanpa batas”, dengan elemen visual menyerupai api Monas yang menjulang. “Logo ini merepresentasikan semangat pertumbuhan dan keberlanjutan,” ujarnya.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa rebranding tidak hanya menyangkut tampilan luar. Ia menyebut perubahan ini sebagai bagian dari transformasi mendalam, mencakup penguatan tata kelola, digitalisasi layanan, peningkatan sistem keamanan siber, dan strategi bisnis yang lebih terintegrasi. “Kami ingin masyarakat melihat bahwa ini bukan perubahan kosmetik,” tegas Agus.
Peluncuran dilakukan di ruang publik yang dinilai inklusif dan merepresentasikan kedekatan Bank Jakarta dengan masyarakat. “Taman Literasi dipilih karena mencerminkan ruang yang hidup dan membangun,” ujar Agus.
Sekretaris Perusahaan PT Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa penggunaan call name dan logo baru akan diberlakukan secara bertahap selama masa transisi. “Identitas lama masih digunakan sementara, dan seluruh layanan hukum dengan nasabah tetap berjalan normal,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan perubahan identitas bank. “Informasi resmi hanya disampaikan melalui kanal resmi Bank dan Call Center 1500 351,” ujarnya.
Perubahan call name ini diharapkan menjadi langkah awal bagi institusi keuangan daerah tersebut untuk memperkuat peran dan relevansinya dalam ekosistem ekonomi kota serta menghadirkan tata kelola yang lebih adaptif di era pasca-Ibu Kota Negara.