Raisa Terkejut Albumnya ‘Handmade’ Sukses Pikat Penonton

Oleh : KBI Media

Telegraf, Bandung – Suara ribuan penonton membahana saat Raisa Andriana memasuki panggung di Eldorado Concert Hall, Jalan Dr. Setiabudhi No.438, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/10/2016) malam. Lewat berbagai tembang cinta, penyanyi yang akrab dipanggil Yaya itu sukses memikat hati Your Raisa–sebutan untuk penggemarnya.

Bisa dibilang sejak lagu pertama hingga terakhir, Your Raisa seolah tiada henti ikut bernyanyi mengikuti Raisa. Pada saat jeda menuju lagu berikutnya, aneka teriakan dari mulut penonton terdengar nyaring. Mulai dari sekadar memanggil nama Yaya hingga pujian “Kak Raisa cantik banget.

Pertunjukan dimulai tepat sesuai jadwal, pukul 20.00 WIB. Seperti biasa, ruangan konser dibuat gelap gulita. Hanya penonton di baris terdepan yang bisa melihat bahwa band pengiring telah siap di atas panggung.

Harris Pranowo sebagai pemain keyboard berada di sisi kiri penonton bersama bassis Amal Baskara. Marco dengan set drum bertuliskan nama Raisa pada bagian bass drum menempati posisi tengah. Di bagian kanan berdiri Ade Averi (gitaris) ditemani penyanyi latar Marini dan Dika.

Saat intro Handmade berkumandang, Raisa muncul menaiki panggung dari sisi kiri penonton. Histeria yang berasal dari sekitar 1.200 penonton yang memadati ruangan tercipta seketika. “Tentang Cinta” dipilih sebagai lagu pertama.

Raisa menepati janjinya untuk menyanyikan semua lagu dari album Handmade. Hanya saja repertoarnya tidak sama persis seperti yang ada dalam album. Buktinya lagu “Kali Kedua” yang aslinya menempati urutan kedua dalam album menjadi lagu penutup yang dibawakan malam itu.

Sementara “Tentang Cinta” sejatinya adalah lagu keempat dalam versi album (tanpa menghitung intro Handmade yang berdurasi 1:25 menit). Satu lagu dari album ketiga penyanyi yang absen dibawakan malam itu adalah “Percayalah” (lagu duet dengan Afgan).

Album Handmade yang dijadikan judul tur ini, melibatkan Marco Steffiano dan Rayendra Sunito sebagai produser. Ini merupakan fase baru dalam perjalanan karier bermusik Raisa, kelahiran Jakarta, 6 Juni 1990.

Jika dalam dua album sebelumnya masih menggandeng Universal Music Indonesia sebagai distributor, album ini dirilis dan didistribusikan Raisa melalui Juni Records. Ini adalah label rekaman milik Raisa bersama manajemennya dan dikomandoi Adry Boim.

Mengatur produksi dan peredaran album sejak dari nol secara mandiri memang menuntut kerja ekstra keras. Namun pada sisi lain, saat album tersebut mengecap sukses kenikmatannya terasa berkali lipat.

Raisa memborong enam penghargaan berkat album Handmade dalam acara Anugerah Musik Indonesia (28/9). Saat Anugerah Planet Muzik 2016 di Singapura (30/9), solis berusia 26 itu berjaya membawa pulang trofi pada kategori Duo/Kumpulan Terbaik (bersama Afgan) dan Artis Terbaik (Wanita) untuk lagu “Kali Kedua”.

Tuntas mendendangkan “Tentang Cinta”, Raisa menyapa penonton.

“Hai guys. Apa kabar? Jadi saat menulis lagu ini, saya ingin kita selalu berpikir positif. Jangan negatif melulu,” ungkapnya. Setelah itu meluncurlah “Love You Longer”.

Pada momen tersebut sekali lagi penonton ikut bernyanyi sejak awal hingga akhir. Raisa dibuat takjub. “Enggak menyangka kalian sudah hafal sama lagu tadi,” kata Raisa menimpali respons penonton yang telah ikut menyanyi.

Walau telah dirilis pada medio April 2016, album tersebut memang masih tergolong baru. Karena itu Raisa tidak menyangka penonton bisa dengan cepat menghafal keseluruhan lagu-lagu barunya, bahkan yang belum dijadikan single sekalipun.

Berbeda misalnya dengan “Percayalah”, “Kali Kedua”, dan “Tentang Cinta” yang telah meluncur sebagai lagu tunggal jagoan album tersebut.

Salah seorang penonton asal Bandung bernama Oktovi yang datang bersama kawannya, Sally, mengaku suka semua lagu dari album terbaru Raisa itu. “Terutama ‘Nyawa dan Harapan’. Itu lagu favoritku,” ujarnya saat ditemui Beritagar.id sebelum konser.

“Sama sih. Selain itu Raisa juga cantik dan talentanya banyak banget. Lagu Raisa favoritku ‘Mantan Terindah’. Hahaha,” tambah Sally. Mereka berdua baru kali ini menghadiri konser Raisa.

Sebelum membawakan lagu tersebut, Raisa mendadak bicara topik serius. Bukan lagi perkara betapa gugupnya dia mengawali konser malam itu atau candaan tentang orang-orang jomlo yang setelah itu disambut suara tawa penonton.

“Lagu ini saya tulis setelah menonton sebuah film tentang limbah. Jadinya film itu agak horor buat saya. Kita ini sebenarnya menanggung dosa yang dibuat oleh generasi sebelum kita,” katanya.

“Mereka yang melakukan, kita yang menanggung akibatnya. Sebagai generasi penentu yang hidup pada era sekarang, saya berharap kita tidak mewariskan dosa serupa untuk generasi di bawah kita,” sambungnya.

Cukup panjang juga pemaparan Raisa terkait latar pembuatan lagu tersebut. Selesai berbicara, ia mempersilakan delapan siswi anggota choir dari SMP 2 Bandung untuk naik ke atas panggung. Kolaborasi mereka menghadirkan tepukan tangan yang riuh dari penonton.

Bandung merupakan destinasi pertama dari “OPPO Raisa Handmade Tour 2016”. Raisa menuturkan alasan pemilihan kota berjuluk “Paris van Java” sebagai pembuka tur.

“Kota ini adalah rumah kedua saya. Sambutan dan semangatnya selalu hangat. Terima kasih banyak sudah mau datang,” kata Raisa dari atas panggung. (Red)

Photo credit : Nadela Putri


Lainnya Dari Telegraf