Telegraf – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Jawa Timur (Jatim), menyayangkan pemberitaan yang beredar di media nasional, perihal isu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indahr Parawansa, sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo, yang menunggangi Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda), diselenggarakan oleh DPD GMNI Jatim.
Edwin Rilo Pambudi, Ketua GMNI Jatim, dalam keterangannya, mengecam keras oknum yang memproduksi isu Khofifah sebagai Cawapres, saat penutupan Rapimda GMNI Jatim, saat di Makam Bung Karno, Kota Blitar, pada Minggu (25/6).
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pihaknya mengundang Khofifah Indar Parawansa dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jatim. Hal tersebut dikarenakan agenda tersebut diselenggarakan, secara geografis dan administratif, masuk wilayah Provinsi Jatim. “Rapimda ini kan acaranya kawan-kawan Cabang yang berada di Provinsi Jawa Timur. Secara Etika, wajar jika Kami mengundang Ibu Khofifah sebagai Gubernur Jatim,” terangnya, pada Rabu (28/6).
Oleh karena itu, Bung Rilo, akrab sapaannya, menegaskan bahwa GMNI merupakan organisasi independen, taat dan patuh pada keputusan kongres GMNI tahun 2019, aturan organisasi AD/ART yang tidak terafiliasi dengan partai politik maupun tidak terlibat dalam politik praksis. “GMNI itu tidak boleh ada dukung mendukung Capres atau Cawapres tertentu secara aturan. Isu-isu ini bagi kami merupakan kejahatan politik kepada kawan-kawan GMNI di Jawa Timur,” Tegasnya. Ia menduga bahwa upaya menunggangi GMNI dalam upaya pencalonan Khofifah Indar Parawansa sebagai Cawapres Ganjar Pranowo adalah cara culas.
Menurutnya, GMNI tidak hanya cakupuannya DPD pada tingkat Provinsi, melainkan yakni Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tingkat Nasional, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tingkat Kabupaten/Kota, ataupun Dewan Pengurus Komisariat (DPK) setingkat Perguruan Tinggi pada Universitas/Fakultas/Sekolah Tinggi/Akademi/Institut. Secara aturan, DPD GMNI kepanjangan tantang DPP GMNI. “DPD ini tidak berdiri sendiri. Ada DPP, DPC, dan DPK,” terangnya.
Rillo juga menegaskan, bahwa DPD GMNI bekerja berdasarkan prinsip Ideologi Marhaenisme sebagaimana yang tertuang di dalam AD/ART, serta berdasarkan keputusan serta intruksi pimpinan pusat. “Sampai saat ini, belum ada keputusan dan intruksi dari pusat. Pada prinsipnya, kami (DPD GMNI Jatim) selalu tegak lurus kepada Pusat. Kami tegak lurus terhadap semua keputusan dan intruksi Pusat” pungkasnya.