Renatta Ingin Orang Mengenal Beragam Masakan Nusantara

Oleh : Hanna Iffah
Renatta Moeloek

Telegraf – Saat menyebut makanan Indonesia, bagi sebagian besar warga negara asing mungkin yang terlintas di benak adalah nasi goreng dan nasi padang.

Namun, masakan Indonesia sangat beragam mengingat luas wilayahnya dan terdapat lebih dari 600 kelompok etnis di tanah air, kata koki selebritas Renatta Moeloek.

Ketika mengikuti tur kuliner di Eropa beberapa tahun yang lalu, Renatta mendapat kesempatan untuk menyajikan hidangan Indonesia di restoran lokal di Spanyol, Belgia, dan Slovakia.

Dia menyajikan naniura (acar ikan mentah dari Sumatera Utara), gehu (tahu isi) dan opor ayam untuk para tamu.

“Mereka semua sangat tertarik, banyak yang kagum dan kaget. Mereka tidak tahu masakan Indonesia begitu beragam karena yang mereka tahu hanya nasi goreng, rendang, mie goreng, dan sate,” kenangnya.

Banyak yang bahkan ingin memiliki resepnya, kata juru masak berusia 26 tahun itu seperti dilansir dari CNA.

Renatta, yang menjadi tenar berkat perannya sebagai juri MasterChef Indonesia, mengakui bahwa masakan Indonesia memang tidak seterkenal masakan Asia lainnya.

Masakan Vietnam, Thailand, dan Cina, misalnya, diterima secara luas di negara-negara barat.

“Tapi makanan Indonesia masih berusaha mencapai level itu,” ujarnya.

Agar sajian Indonesia mendunia, orang Indonesia pertama-tama harus berinisiatif mempelajari makanan lokal dan mengapresiasinya, ujar Renatta.

Ia pun memperkenalkan berbagai jenis masakan Indonesia kepada orang-orang.

Ketika tampil dalam berbagai kesempatan dia biasa menyajikan makanan Indonesia terutama seperti naniura dan gohu tuna.

Renatta Moeloek memulai kariernya di Indonesia sebagai koki untuk acara pribadi. (Foto: Ethereal Photography and Keys Talent Management)

Renatta Moeloek memulai kariernya di Indonesia sebagai koki untuk acara pribadi. Ethereal Photography and Keys Talent Management

Dia menilai bahwa semakin banyak orang Indonesia yang mulai menunjukkan ketertarikan pada masakan Nusantara, maka semakin besar harapan bahwa suatu hari makanan Indonesia bisa mendapatkan pengakuan yang layak.

Renatta berpendapat bahwa secara umum orang Indonesia tidak begitu mengetahui tentang masakan lokalnya.

“Saya kebetulan di Jakarta, jadi kalau tanya orang masakan Indonesia, tahunya masakan Jawa, Padang, atau Sunda. Ya ayam goreng, tempe, sambal, padahal kan jauh dari itu,” kata koki yang kerap disebut sebagai “Chef” Renatta tersebut.

Misalnya, ada makanan khas Manado, kuliner Maluku, dan masakan suku Batak yang semuanya memiliki teknik memasak berbeda.

Ketika Renatta belajar di sekolah kuliner dan perhotelan Le Cordon Bleu di Paris, Prancis, banyak orang Indonesia yang berkomentar betapa beruntungnya dia bisa menikmati “foie gras” (hati bebek atau angsa) sementara orang Indonesia biasanya makan tempe.

Oleh karena itu, upaya mengenalkan masakan Indonesia ke dunia luar harus dimulai dengan orang Indonesia mau mengenal dan menikmati makanannya sendiri.

Sebagai seorang juru masak, dia sadar akan kesehatan tetapi dia mengamati bahwa pola makan yang sehat belum banyak diterapkan di Indonesia.

Sangat mudah mengubah makanan Indonesia menjadi makanan sehat karena menggunakan banyak rempah-rempah.

Alih-alih digoreng, bahan makanan bisa dipanggang di oven, katanya. Bumbu juga dapat dikurangi untuk mengurangi asupan gula dan natrium.


Photo Credit: Renatta Moeloek. FILE/Ethereal Photography and Keys Talent Management

 

Lainnya Dari Telegraf