Telegraf, Jakarta – Dalam ragka genjot potensi ekspor komoditas pertanian
Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengajak Propinsi Banten memperkuat potensi ekspor tersebut.
Karena Banten berada di daerah strategis yaitu mempunyai 2 pintu ekspor yang besar seperti Bandar Udara dan pelabuhan, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menjelaskan saat membuka acara diskusi terfokus atau Focus Discussion Group, FGD di Banten.
“Banten itu luar biasa, Provinsi dengan fasilitas perdagangan yang strategis, punya 2 pintu ekspor yang besar yaitu bandara Soekarno Hatta dan pelabuhan Cilegon dan berdekatan dengan pelabuhan internasional Tanjung Priok. Fasilitas ini tentu sangat menguntungkan propinsi Banten untuk melakukan kegiatan ekspor terutama ekspor komoditas pertanian,” ungkap Jamil, Jumat (26/4).
Kegiatan ini dilakukan yang merupakan salah satu upaya Barantan untuk mendorong ekspor komoditas pertanian asal propinsi Banten sertak membangun sinergisitas dan kesamaan sikap antara Pemerintah Daerah dan Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Jamil berharap kepada semua pihak agar berperan aktif dalam mendorong upaya ekspor produk produk pertanian ungulan asal Provinsi Banten.
“Kami sangat berharap semua pihak ikut berperan aktif untuk mendukung dan mendorong dalam upaya ekspor produk pertanian unggulan asal Propinsi Banten ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Imam Djayadi menjelaskan dari data sistem otomasi IQFAST, sejak tahun 2018 data layanan sertifikasi kesehatan seperti produk pertanian diwilayah kerjanya mencapai 2.254 kali dengan nilai ekspornya setara dengan 1,26 triliun rupiah.
Berikut komoditas pertanian unggulan asal Provinsi Banten yang telah memasuki pasar ekspor adalah Sarang Burung Walet, Manggis, Bibit Krisan, Ular Jali, Bunga Melati, Buncis, Duck Down Jacket, Gigi Taring Babi, Mangga, Rambutan, dan Bibit Tanaman Hias.
Imam menambahkan Penguatan sistem perkarantinaan menjadi hal yang mutlak diterapkan guna mendorong percepatan ekspor.
Hadir dalam FGD instansti terkait yang tergabung dalam Komunitas Bandara Soekarno Hatta (Kombata), dinas pertanian dan peternakan Provinsi Banten, kelompok tani dan para eksportir ini juga dilakukan pelepasan ekspor 7 komoditas pertanian ke manca negara. Pelepasan ditandai dengan penyerahan Phytosanitary Certificate (PC) kepada 11 pelaku usaha. (Red)
Credit photo :Â Genjot Ekspor Pertanian Provinsi Barantan Gandeng Banten /telegraf/ati kurnia