Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Cara Belajar Baru Manfaatkan Teknologi
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Didaktika

Cara Belajar Baru Manfaatkan Teknologi

Atti Kurnia Sabtu, 29 April 2017 | 18:12 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarata – Di era globalisasi perkembangan teknologi tidak bisa dielakkan lagi, tak hanya orang orang dewasa yang memanfaatkan teknologi tersebut anak muda bahkan anak-anak, hingga sudah susah di pisahkan dengan teknologi yang sekarang sudah modern seperti Gadget.

Hal semacam inilah peran guru dan orang tua sangatlah penting, khususnya bagi anak anak yang masih di bangku sekolah, bimbingan dan pantauan orangtualah yang harus berperan untuk mengendalikan pengunaan teknologi tersebut. Salah salah pengunaan teknologi tersebuat di pergunakan untuk hal hal yang tidak diinginkan

Melihat peluang ini Quipper perusahaan edukasi teknologi dari inggris yang konsen dibidang pendidikan melahirkan sebuah metode belajar dengan memanfatkan Gedget yaitu dengan konsep e-learning pembelajaran berbasis digital yang akan membantu guru dan siswa dalam memperoleh akses pendidikan berkualitas dimana saja dengan lebih menarik dan menyenangkan.

PR & Marketing Manager Quipper Tri Nuraini Quipper mengatakan mewujudkan visinya sebagai distributor of wisdom dan berkontribusi meminimalisir kesenjangan pendidikan berbagai belahan dunia termasuk Indonesia sejalan dengan arah kebijakan dan strategi pembangunan pemerintah, sejak hadir di Indonesia 2 tahun lalu Quipper telah membantu proses belajar lebih dari 2,5 juta pelajar 50 ribu diantaranya adalah penguna Quipper video, melatih 200 ribu guru, menjangkau 5.000 sekolah.

“Kami sangat menjaga kualitas baik konten tutor maupun teknologi yang kita gunakan, karena ke 3 hal tersebut sangat di butuhkan oleh guru dan pelajar, serta disesuaikan dengan negara yang bersangkutan sesuai dengan kurikulum yang ada di negara tersebut, untuk indonesia sesuai dengan kurikulum yang di keluarkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud),” Ujarnya saat pres konfrance di jakarta Jumat (28/4/17).

Menurut pakar pendidikan Itje Chodjidjah pengaruh teknologi di era globalisasi adalah sangat besar sekali bisa hingga menjangkau daerah pelosok indonesia, berbicara teknologi, teknologi itu bisa di gunakan untuk apapun jika digunakan secara benar dan berbasis pada e-learning maka saya yakin akan cepat sekali pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas.

“Jika berbicara menganai pembelajaran (e-learning) disini bukan teknologinya tetapi kita berbicara pembelajarannya itu sendiri dan berbicara pembelajaran itu tidak pernah bergeser dari pembelajarannya oleh karena itu konten menjadi penting, konten yang berkualitas menjadi utama bukan sekedar akses teknologinya,” paparnya di tempat yang sama.

Ditemui di tempat yang sama Ari Santoso Kabid Humas Kemendikbud mengatakan untuk membangun bagsa khususnya pendidikan tanpa keterlibatan masyarakat dan steakholder semua pihak itu tidak mungkin, tanpa adanya sekolah swasta berapa banyak siswa tyang tidak bisa sekolah karena keterbatasan kemampuan pemerintah.

“Selain pembelajara kita juga harus mengembangkan disi dari sisi penilaian yang antara lain, dari analisis, efaluasi dan mencipttakan pertanyaan, karena sistem evaluasi itu akan mempengaruhi proses belajar mengajar” ungkapnya.

Informasi tambahan
Platform bebas biaya Quipper School dirancang khusus bagi guru dan siswa untuk membantu dan meningkatkan kualitas belajar mengajar, dari 5000 sekolah yang sudah di jangkau Quipper 58% penggunanya lulus Ujian Nasional (UN) 2016 dan 50% diantaranya lulus SBMPTN dan diterima di perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. Di mana, Quipper juga mendapat dukungan dari 45 dinas pendidikan tingkat kota/kabupaten dan provinsi. (Red)

Credit Foto : Atti Kurnia


 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Didaktika

Hari Guru Nasional, Keteguhan Untuk Mendidik Generasi Unggul Bangsa

Waktu Baca 3 Menit
Didaktika

Percepatan Konektivitas Rumah Tangga Perkuat Digitalisasi Pendidikan Nasional

Waktu Baca 3 Menit
Didaktika

Pendidikan Terjangkau Jadi Fokus Jaspal Sidhu di EdTech Asia Summit 2025

Waktu Baca 3 Menit
Didaktika

Pecah! Ribuan Jemaah Hadiri UNU Jogja Bersholawat Sambut Maulid Nabi, Ajak Doakan Keselamatan Negeri

Waktu Baca 4 Menit
Didaktika

Percepat Transformasi Pendidikan, Ajang Penghargaan Acer Smart School Awards 2025 Perluas ke Semua Jenjang Pendidikan

Waktu Baca 4 Menit
DidaktikaRilis

Mahasiswi KKN STAI Al-Anwar Sarang Gagas Eco-Masjid

Waktu Baca 2 Menit
DidaktikaRilis

KKN UNISDA 2025 di Desa Keduyung, Lamongan: Perkuat Literasi Sejak Dini

Waktu Baca 2 Menit
Didaktika

Merancang Masa Depan Jakarta: Monash University Dorong Desain Kota yang Lebih Manusiawi dan Berkelanjutan

Waktu Baca 2 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?