
Telegraf, Jakarta – Pemerintah memastikan bahwa hubungan bilateral dengan negara Australia tetap berjalan baik. Meski terjadi pelecehan lambang negara Pancasila oleh militer Negeri Kangguru tersebut.
Menurut Menko Polhukam Wiranto, keputusan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menangguhkan kerja sama dengan Australian Defence Force (ADF) tidak mengganggu hubungan diplomatik kedua negara. Sebab, masih ada kerja sama di bidang lain yang tetap berlanjut.
“Masalah tersebut tidak akan mengganggu hubungan bilateral kedua negara yang telah berjalan baik selama ini,” ujar Wiranto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/1).
Dia mengakui bahwa keputusan TNI menangguhkan kerja sama dengan ADF disebabkan ada hal yang menyinggung kehormatan Indonesia sebagai negara berdaulat.
Meski begitu, lanjut Wiranto, tidak semua kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dengan Australia dihentikan.
“Bukan pemutusan kerja sama pertahanan secara menyeluruh. Seperti yang diberitakan di banyak media akhir-akhir ini,” imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, materi pelatihan Australian Defence Force (ADF) diketahui memuat kritik tentang masa lalu militer Indonesia pada tahun 1965 dan invasi ke Timor Timur. Selain tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh TNI di Timor Timur, beberapa materi lain seperti terpampang pada dinding pangkalan militer di Perth yang menghina dasar negara Pancasila. Oleh militer Australia, Pancasila diplesetkan menjadi Pancagila. (Red)
Photo credit : Ist. Photo
- ‘Pahlawan Wayang’ untuk Dalang Kondang Almarhum Ki Seno Nugroho - 12 Desember 2020
- Huawei Dukung BPPT Perkuat Kompetensi SDM - 2 September 2020
- Huawei Stop Produksi Untuk Chip Smartphone - 11 Agustus 2020