Telegraf – Ganjar dan Mahfud lahir dan tumbuh di keluarga sederhana. Orang tua mereka bekerja keras untuk dapat mencapai cita-citanya. Kini keduanya tumbuh sebagai pemimpin yang tak melupakan orang-orang kebanyakan.
Keduanya berkomitmen untuk memajukan perekonomian rakyat. Dua program yakni UMKM dan SMK Gratis merupakan contoh visinya mengangkat kesejahteraan bagi semua.
Saat berkunjung ke IPB Convention Center Bogor, 19/12/2023 lalu, calon presiden Ganjar Pranowo untuk menghadiri acara Food & Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI menyempatkan diri mendatangi counter UMKM.
Perhatiannya pada UMKM selama ini memang besar. Kontribusi Ganjar bagi perkembangan bisnis orang-orang kecil sudah panjang dan membuahkan hasil. Hal ini setidaknya nampak di akun Instagram bernama lapak_ganjar yang selalu ramai dikunjungi orang, baik pedagang kecil maupun pembeli. Ganjar Pranowo memang terobsesi untuk memajukan UMKM, tak heran dalam masa kampanye Pilpers ini beberapa kali dia menyatakannya.
Sebelumnya, pada kesempatan peringatan puncak hari UMKM 23 Agustus 2023 di Surakarta Ganjar menceritakan bahwa ada ratusan ribu UMKM Jawa Tengah bisa go international. Hal ini berkat pelatihan panjang dan berjenjang yang diikuti oleh 183.181 unit usaha. Pelatihan digelar oleh Balai Latihan Koperasi (Balatkop) UKM Jateng.
Selama 10 tahun UMKM binaan Pemprov Jateng telah menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp38,9 triliun dan omset Rp68,7 triliun. Selain itu, juga menyerap sebanyak 1.337.156 orang tenaga kerja di Jawa Tengah.
Visi Kerakyatan
“UMKM berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja,” tegas Wakil Ketua TPN Ammarsjah Purba.
Kontribusinya sangat signifikan pada pemerataan sarana ekonomi rakyat kecil dan menengah, mengentaskan kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Jejak Ganjar membangun UMKM sudah panjang. Program-program lain bidang pendidikan dan kesehatan untuk mengangkat kesejahteraan rakyat pun disiapkan bersama Mahfud MD untuk ditawarkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Mereka tak lupa asal-usulnya dari keluarga sederhana yang telah bersusah payah menyekolahkan keduanya.
“Kita bisa membayangkan, bagaimana perjuangan orang tua Mas Ganjar dan Prof. Mahfud dulu, untuk menyekolahkan mereka di Yogyakarta, sampai menjadi sarjana,” ujar Ammar, Jumat (05/01/2024).
Latar belakang keluarga Ganjar dan Mahfud, berpengaruh dalam pembentukan karakter kepemimpinan mereka. Tak heran bila kini mereka punya kepedulian besar pada kesejahteraan rakyat, agar tidak ada lagi kemiskinan absolut di negeri kita. Saat menjabat Gubernur Jateng, selain mengembangkan UMKM, Ganjar memberi kesempatan pendidikan kepada orang miskin lewat pendirian SMK Gratis. Sistem pendidikannya dibuat sedemikian rupa agar cocok dengan tuntutan lapangan kerja. Tak heran lulusannya kini telah mendapat kesempatan bekerja di banyak tempat.
Sejauh ini kemiskinan, terutama perkotaan, masih menjadi masalah besar. Ini berlangsung terus kendati pemerintahan berganti-ganti. Banyak penduduk desa merantau ke perkotaan untuk mencari pekerjaan, demi mendapat penghidupan.
“Saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki komitmen kerakyatan kuat, dengan demikian rakyat yakin bahwa pemimpin dimaksud memiliki program konkret dan terukur dalam mengentaskan kemiskinan, dan itu ada pada pasangan Ganjar-Mahfud,” tegas Ammar.
Negara Harus Hadir
Dibutuhkan keterlibata negara, untuk mengangkat kesejahteraan kelompok rentan, salah satunya pelaku jasa UMKM, mengingat mereka berjasa dalam mengatasi problem pengangguran. Berbagai program pemerintah yang ditujukan untuk kesejahteraan kelompok rentan, tentu mempunyai peran signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan. Kemiskinan bersifat dinamis. Kelompok penduduk yang tidak miskin pada suatu waktu, bisa jadi dapat miskin di waktu yang lain.
“Bantuan sosial dari negara, adalah bagian dari ikhtiar agar kelompok rentan tidak jatuh lebih miskin lagi. Namun bantuan berupa bahan kebutuhan pokok kepada kelompok rentan, tentu tidak akan memadai. Terlebih di tahun politik seperti sekarang, yang rawan terjadi politisasi. Sebaiknya bantuan lebih diarahkan untuk menguatkan kelas bawah perkotaan, agar dapat keluar dari kemiskinan dengan kemampuan sendiri, sehingga bisa menjadi stimulus kemandirian,” pungkas Ammar.