Telegraf – BDSM (Bondage, Discipline, Sadism & Masacochism) adalah salah satu alternatif kegiatan seks yang kini tengah marak dibahas—maupun dilakukan—setelah munculnya film 50 Shades of Grey. Meskipun stigma yang muncul di masyarakat akan aktivitas ini negatif, namun tetap saja ada yang ingin mencoba dan menikmatinya.
Ternyata, dibalik semua itu, BDSM memiliki manfaat-manfaat yang dapat meningkatkan kualitas hubungan pasangan. Berikut adalah manfaat-manfaatnya yang kami rangkum dalam artikel rangkai di bawah ini.
1. Memperbaiki Komunikasi
Pasangan yang melakukan BDSM cenderung memiliki tingkat komunikasi yang lebih baik daripada yang tidak. Hal ini disebabkan karena mereka selalu mengutamakan kepuasan pasangannya, sehingga porsi mereka berdiskusi menjadi lebih banyak. Menurut Dr. Jefferey Sumber, seorang psikoterapis dari Chicago, pasangan yang melakukan BDSM juga akan lebih berkembang jika mengutamakan transparansi dan interaksi yang efektif.
2. Meningkatkan Keintiman
Kenyataan bahwa aktivitas ini melibatkan resiko fisik sebenarnya dapat meningkatkan tingkat keintiman pasangan. Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Archieves of Sexual Behaviour mengungkapkan bahwa pasangan yang melakukan kegiatan seks BDSM menunjukkan kedekatan dalam hubungan mereka yang meningkat. Patricia Johnson, penulis buku Partners in Passion: A Guide to Great Sex, Emotional Intimacy, and Long-term Love, mengatakan bahwa jika seseorang mencoba untuk ‘mengikat’ lengan Anda dan mencambuk Anda, disitulah terlihat level kepercayaan yang tinggi dalam hubungan.
3. Meningkatkan Kesetiaan
Kesetiaan adalah satu hal kunci dalam sebuah hubungan. BDSM ternyata juga memiliki andil dalam meningkatkan kadar kesetiaan masing-masing pasangan. Aktivitas BDSM juga dipercaya dapat menghalangi orang untuk berselingkuh ataupun hal-hal yang tidak diinginkan pasangannya. Ini disebabkan karena energi, emosi, dan kepercayaan yang telah diberikan pada hubungan tersebut.
4. Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Dahulu BDSM selalu dihubungkan dengan siksaan, pemerkosaan, atau penyakit jiwa, namun penelitian sudah membuktikan bahwa hal tersebut salah. Studi tahun 2013 di Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa orang-orang yang melakukan praktek seks ini mendapat nilai yang lebih pada indikator kesehatan mental daripada yang tidak. Mereka lebih terbuka, lebih sadar dan lebih sensitif pada penolakan, lebih berhati-hati dalam hubungan, dan lebih sejahtera secara keseluruhan
5. Mengurangi Stres Psikologis
Tingkat stres secara psikologis cenderung berkurang saat melakukan aktivitas BDSM. Studi tahun 2009 yang sebelumnya sudah disebut mengungkapkan bahwamasing-masing pasangan seksual secara konsisten memiliki level kortisol yang lebih rendah setelah melakukan hubungan ini. Hal tersebut mungkin berhubungan dengan BDSM yang lebih berekperimen dalam intensitas fisik saat melepaskan judgment, ekspektasi, dan kecemasan dalam seksualitas.
6. Menghilangkan Kegelisahan
Kepuasan atas menyakiti atau disakiti ternyata dapat mengurangi kegelisahan/kecemasan pada diri seseorang. Sebuah penelitian tahun 2014—yang disiarkan pada pertemuan Society for Personality and Social Physicology di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS)—menemukan fakta bahwa saat melakukan seks alternatif ini, terjadi perubahan aliran darah dalam otak yang dapat mengubah kondisi kesadaran yang mirip dengan “runner’s high” atau yoga. Penyebab ketenangan yang didapat adalah karena kurangnya aliran darah di area tersebut, yang lalu berdampak pada berkurangnya kecemasan.
Photo Shutterstock