Telegraf – Demi menjaga keselamatan publik, Danone Canada menarik dari peredaran 15 Stock Keeping Unit (SKU) minuman hasil rekayasa protein nabati (plant-based baverage) merek Silk seiring keluarnya peringatan dari Badan Inspeksi Makanan Kanada (CFIA) ihwal kemungkinan kontaminasi bakteri Listeria pada produk tersebut.
Penarikan itu berlaku untuk beragam jenis produk Silk yang diproduksi di sebuah pabrik rekanan Danone di Ontario. Pabrik rekanan Danone itu telah menghentikan produksinya hingga kelarnya penyelidikan otoritas keamanan dan mutu pangan Kanada.
Seperti dilansir DairyNews Today, kontaminasi Listeria pada produk Silk itu memunculkan dampak kesehatan yang signifikan, dengan sembilan kasus listeriosis yang dikonfirmasi, lima di antaranya memerlukan perawatan rumah sakit.
CFIA mengindikasikan kemungkinanlebih banyak produk Danone yang ditarik dari peredaran seiring berjalannya penyelidikan, katanya.
Listeriosis adalah infeksi yang muncul akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Infeksi bisa dikenali dari munculnya gejala ringan semisal mual dan diare, sampai gejala berat semisal peradangan otak.
Menurut situs Alodokter, listeria dapat menimbulkan gejala ringan pada orang dengan daya tahan tubuh yang kuat. Sebaliknya, pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, menderita penyakit tertentu, atau berusia di atas 65 tahun, listeria bisa menimbulkan gejala yang parah. Listeria juga berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat menginfeksi janin atau bayi baru lahir. Pada sejumlah kasus, listeria bisa menyebabkan keguguran atau bayi meninggal di dalam kandungan (stillbirth).
Sekaitan itu, Presiden Danone Canada, Frédéric Guichard, menyatakan keprihatinan mendalam terkait insiden kontaminasi listeria tersebut, seraya menekankan komitmen perusahaan terhadap keselamatan konsumen.
Heboh Jentik di Galon AQUA
Kasus higienitas produk Danone tidak hanya terjadi di Kanada, di Indonesia, dalam beberapa hari terakhir viral video jentik nyamuk pada galon air minum bermerek Aqua milik Danone Indonesia. Namun hingga saat ini, belum ada langkah penarikan yang dilakukan oleh produsen.
Video yang diunggah seorang konsumen di Pamulang, Tangerang Selatan, memperlihatkan adanya jentik jentik hitam di permukaan air dan menempel di bagian dalam galon yang telah dibeli konsumen tersebut dan masih dalam keadaan tersegel.
Selang beberapa jam setelah terunggah di Tiktok pada Selasa (09/07), video tersebut ramai menjadi perbincangan warganet. Hingga Minggu (14/07/2024), video tersebut telah mencatat lebih dari 15 ribu komentar penonton dan dibagikan hingga 23 ribu kali.
Pengunggah video, Lucky, berharap ada penjelasan yang rinci dari Danone AQUA terkait masalah yang dialaminya. Secara spesifik, dia ingin mengetahui mengapa jentik hitam bisa muncul dalam kemasan yang notabene masih tersegel dan dibeli langsung dari agen produk Aqua.
“Saya ingin adanya penjelasan, solusi dari Aqua terkait ini. Masalahnya dimana, karena nomor batch pada segel dan galonnya sama,” kata Lucky dalam keterangannya yang diterima redaksi, Selasa (23/07/2024).
Lebih lanjut, Lucky menegaskan video yang diunggahnya itu tidak bertujuan untuk menggiring opini publik dan menjatuhkan merek produk tersebut. Dia yakin Aqua sebagai salah satu perusahaan air minum yang berkualitas akan memberikan penjelasan solutif perihal mengapa masalah itu bisa terjadi dan bisa sampai ke tangan konsumen.
Selain sebagai keluhan, Lucky juga menyatakan video unggahannya itu lebih ditujukan untuk mengedukasi konsumen agar lebih berhati-hati dalam mengonsumsi produk kemasan. Ini sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk teliti sebelum membeli dan mengecek kemasan sehingga tidak ada keluhan di kemudian hari.
“Kalau mengeluh, wajar sebagai konsumen. Tapi video tersebut murni juga untuk edukasi untuk publik,” pungkasnya.