Connect with us

Didaktika

Terkendala Pandemi Covid-19 Pre-departure Briefing Dilakulan Dengan Virtual

Published

on


Pandemi Covid -19 masih belum reda, antusias masyarakat Indonesia dalam menempuh pendidikan terus tinggi, seperti halnya calon mahasiswa yang ingin belajar di Belanda.

“Kami sangat senang karena antusias masyarakat Indonesia untuk mengenyam pendidikan sangat tinggi walaupun di tengah pandemic covid -19,” ungkap Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl  dalam konfrensi pers webinar Sabtu, (01/08), di Jakarta.

Melalui Nuffic Neso Indonesia 264 mahasiswa Indonesia yang mengikuti kegiatan Study in Holland Virtual Pre-departure Briefing 2020 yang akan diadakan selama 6 hari dari tangal 1 Agustus dan berakhir pada hari Kamis, 6 Agustus 2020 mengunakan platform Clickmeeting dan Zoom Cloud Meeting.

Peter mengungkapkan Pre-departure Briefing bertujuan untuk memberikan bekal informasi seputar hidup dan belajar di Belanda yang ditujukan kepada mahasiswa Indonesia yang sudah siap berangkat untuk melanjutkan studi di Belanda.

“Meski tidak bisa bertemu secara personal dalam acara ini seperti di tahun-tahun sebelumnya, tapi kami selalu bersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan keberangkatan ke Belanda,” kata Peter.

Peter menerangkan pada hari pertama online event ini para peserta diberi bekal pengetahuan dasar berbahasa Belanda yang dipersembahkan oleh tim pengajar Erasmus Training Centre (ETC). Hal ini bertujuan agar para peserta dapat memahami kemampuan dasar berbahasa Belanda setibanya di negara tulip tersebut.

Saat ini Belanda sudah membuka perbatasannya untuk mahasiswa internasional dari seluruh negara yang hendak melakukan studi di Belanda. Namun demikian, faktor kesehatan tetap menjadi prioritas utama dari Pemerintah Kerajaan Belanda dalam memperlambat penyebaran virus Covid-19.

Peter menghimbau kepada seluruh peserta untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang sedang diberlakukan oleh pemerintah Belanda. Salah satu contoh yang disebutkan adalah untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari ketika sampai di Belanda dan selalu berkomunikasi dengan international office universitas apabila ada suatu kendala selama karantina mandiri berlangsung.

Di kesempatan yang sama secara virtual duta besar kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, Lambert Grijns menyampaikan dua yang pertama adalah untuk mempelajari negara Belanda. “Belanda merupakan negara yang mempunyai lingkungan yang sangat intenational dan terbuka sehingga memberikan kenyamanan kepada siapa saja yang berkunjung,” ungkapnya.

Pesan kedua dari Lambert adalah untuk selalu tetap berhubungan ketika sudah selesai masa studi dan kembali ke Indonesia. Para mahasiswa Indonesia adalah duta bangsa di mata international, Lambert mengajak para mahasiswa Indonesia untuk tetap berkiprah baik di kancah Indonesia maupun Belanda. (AK)


Photo Credit: Para mahasiswa yang mengikuti Pre-departure Briefing 2020 melalui Zoom Cloud Meeting Sabtu (01/08). IST. PHOTO

Advertisement
Click to comment

Didaktika

Pendidikan Terjangkau Jadi Fokus Jaspal Sidhu di EdTech Asia Summit 2025

Published

on

By

Teleraf — Upaya menghadirkan pendidikan internasional yang terjangkau menjadi sorotan utama dalam EdTech Asia Summit 2025, forum teknologi pendidikan bergengsi yang mempertemukan para pemimpin pendidikan, investor, dan pembuat kebijakan dari seluruh Asia.

Dalam sesi bertajuk “Capital and Curriculum: Strategies for Access and Affordability”, Jaspal Sidhu, Pendiri SIS & Inspirasi Group of Schools, menekankan pentingnya menciptakan sistem pendidikan berkualitas tinggi yang dapat diakses oleh lebih banyak keluarga, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

“Kami berkomitmen menghadirkan pendidikan berstandar internasional dengan biaya yang terjangkau tanpa mengorbankan mutu. Inilah esensi dari visi Affordable Excellence yang kami jalankan,” ujar Jaspal Sidhu.

Konsep Affordable Excellence menjadi landasan strategi SIS dan Inspirasi Schools dalam memperluas akses pendidikan. Melalui inovasi Half-Fees Model, grup ini berhasil menekan biaya sekolah hingga setengah setiap kali membuka kampus baru di kota lain. Inisiatif tersebut mendapat pengakuan dari World Bank Group karena dinilai efektif meningkatkan inklusivitas pendidikan dan mempersempit kesenjangan akses belajar di Asia.

Tidak hanya dari sisi biaya, Jaspal juga menyoroti pentingnya peran teknologi dalam menekan ketimpangan mutu pendidikan. Seluruh kampus SIS dan Inspirasi di Indonesia kini terhubung dengan sistem digital terpadu yang memastikan kurikulum, evaluasi, dan standar pengajaran tetap seragam di berbagai wilayah.

Selain itu, Jaspal memperkenalkan EFFECTOR Model, hasil kolaborasi dengan Deloitte Singapore, yang fokus pada peningkatan kualitas guru. Model ini mengidentifikasi delapan atribut utama pengajar efektif, seperti empati, rasa humor, dan keterbukaan berpikir.

“Kami percaya guru dengan sikap yang tepat adalah kunci perubahan. Karena itu, kami rekrut mereka dari komunitas lokal agar motivasi mengajarnya berakar dari kepedulian pribadi terhadap murid,” jelasnya.

Upaya SIS dan Inspirasi Schools mendapat pengakuan internasional setelah Cambridge menetapkan keduanya sebagai tolok ukur baru pendidikan global yang menyeimbangkan kualitas akademik dan keterjangkauan.

Menurut Jaspal, dukungan Kurikulum Merdeka dan kebijakan desentralisasi pendidikan di Indonesia menjadi faktor penting yang mendorong keberhasilan model ini.

“Kebijakan di Indonesia justru menjadi katalis inovasi. Pendekatan Merdeka membantu kami lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan lokal,” ujarnya.

Di akhir sesi, Jaspal menyerukan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan lembaga filantropi untuk memperluas akses pendidikan inklusif.

“Pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa. Dengan kolaborasi dan pembiayaan campuran, kita bisa menciptakan gelombang baru pendidikan yang benar-benar terjangkau bagi semua,” tegasnya.

Kehadiran SIS dan Inspirasi Schools dalam EdTech Asia Summit 2025 menegaskan komitmen mereka untuk menjadikan pendidikan berkualitas bukan sekadar impian, tetapi kenyataan yang dapat dijangkau oleh setiap anak di Asia.

 

Continue Reading

Didaktika

Pecah! Ribuan Jemaah Hadiri UNU Jogja Bersholawat Sambut Maulid Nabi, Ajak Doakan Keselamatan Negeri

Published

on

By

YOGYAKARTA, TELEGRAF.CO.ID — Lantunan syahdu sholawat bergema dari lantai 5 Kampus UNU Jogja, Jumat (29/8/2025) malam. Tanpa dikomando, ribuan orang turut mengumandangkan puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW mengikuti suara merdu munsyid ternama dari Mesir, Mostafa Atef, diiringi irama rebana dari Hadroh Bil Musthofa Krapyak.

Dalam suasana penuh kegembiraan tapi tetap khusyuk itu, “UNU Jogja Bersholawat” berlangsung meriah. Hadir para kiai, santri, jemaah nahdliyin, perwakilan apparat dan pemerintah daerah yang berbaur dengan civitas UNU Jogja dan masyarakat luas dalam acara yang digelar khusus untuk menyambut peringatan Maulid Nabi itu.

Membuka acara, Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNU Jogja Suhadi Cholil menyatakan penyelenggaran “UNU Jogja Bersholawat” tak lepas dari rasa syukur UNU Jogja yang telah meraih sejumlah capaian.

Salah satunya adalah kerja sama dengan Uni Emirat Arab melalui pendirian Mohamed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies, sekolah pascasarjana di bidang kajian masa depan, segera terealisasi setelah berproses beberapa waktu ini.

“UNU Jogja juga baru-baru ini menerima penghargaan World University Ranking of Innovation (WURI) yang menempatkan UNU Jogja di peringkat ke-375 kampus paling inovatif di dunia,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Suhadi menginformasikan bahwa UNU Jogja masih menggelar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). “Jadi kalau ada keluarga atau putra-putri bapak ibu yang ingin kuliah di UNU Jogja, kami membuka pintu selebar-lebarnya,” ujarnya.

Adapun Ketua Tanfidziyah PWNU DIY KH. Zuhdi Muhdlor dalam sambutannya mengatakan agenda UNU Jogja Bersholawat memiliki banyak manfaat. Faedah utamanya untuk menguatkan ukhuwah dan keakraban di antara civitas UNU Jogja, jemaah NU, pemda, dan masyarakat.

“Manfaat lainnya adalah meningkatkan kecintaan kita kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat yang akan datang,” ucapnya.

Sebagai pembicara utama, Dr. Mohammad Nouh, perwakilan dari MBZ University of Humanities, mengatakan acara ini merupakan wujud kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW. “Antara kami dan Anda (Nabi) terbentang puluhan abad dan ribuan jarak, akan tetapi kami merasa Anda ada di dalam hati kami,” katanya.

Dengan kecintaan itulah, umat Islam menjalankan perintah Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan. “Saat ini, malam ini, kami semua bahagia karena Allah SWT memuliakan kami dengan kelahiranmu, wahai Rasulullah. Maka kami berharap engkau memberikan syafaat pada kami dan masuk surga bersamamu,” serunya.

Pembicara berikutnya, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa, menjelaskan acara sholawatan seperti “UNU Jogja Bersholawat” merupakan salah satu tradisi NU sesuai ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah (Aswaja) .

“Islam Ahlussunah Waljamaah itu cinta tanah air, menyayangi sesama muslim, menghargai perbedaan, bahkan menjaga tradisi-tradisi lama yang baik serta mengambil sesuatu yang bagus dan baru seperti UNU Jogja ini yang menjaga tradisi tapi kampusnya juga modern, ” paparnya.

Kiai Zulfa menyatakan Islam Aswaja juga mengajarkan cinta tanah air dan salah satu wujudnya adalah perasaan berduka ketika negeri ini mengalami gejolak dan kericuhan seperti saat ini. Menurutnya, jika Indonesia bersedih, NU ikut bersedih. Sebab NU turut memperjuangan kemerdekaan bangsa, sehingga saat ini kita bisa menjalankan ibadah dengan bebas.

“Kalau keliling dunia, kita bisa melihat Indonesia ini (seperti) surga. Bisa sholawatan, bisa mengaji dan sekolah dengan aman. Maka NU mengajarkan mencintai tanah air dan menncitai agama dalam satu tarikan napas,” ujarnya.

Ia pun mengajak segenap hadirin untuk mendoakan keselamatan negeri ini, sehingga dapat melalui kondisi saat ini dengan baik. “Kita berdoa semoga Indonesia oleh Allah SWT dianugerahi pemimpin yang cinta pada agama Allah. Pemimpin yang dikehendaki Allah cinta pada rakyatnya yang susah. Ayo kita doakan semoga segera dilewati masa-masa ini,” tutur Kiai Zulfa.

Continue Reading

Didaktika

Percepat Transformasi Pendidikan, Ajang Penghargaan Acer Smart School Awards 2025 Perluas ke Semua Jenjang Pendidikan

Published

on

By

YOGYAKARTA, TELEGRAF.CO.ID — Sebagai wujud nyata komitmen terhadap dunia pendidikan, Acer Smart School Awards (ASSA) 2025, ajang penghargaan bagi sekolah dan pendidik yang siap menerapkan transformasi teknologi di bidang pendidikan, kembali digelar. Memasuki tahun kelima, ASSA semakin mengukuhkan posisinya sebagai program berskala nasional untuk mendorong percepatan transformasi digital pendidikan di Indonesia.

Leny Ng, President Director Acer Indonesia, menyampaikan, ASSA merupakan bagian dari inisiatif Acer for Indonesia, sebuah rangkaian program strategis Acer di bidang pendidikan yang mencakup Acer Smart School Academy sebagai platform pengembangan diri jarak jauh tanpa biaya, seminar pengembangan diri Acer EduTech, komunitas Guru Era Baru (Guraru), serta penyediaan perangkat dan solusi teknologi pendidikan.

“Melalui inisiatif ini, Acer secara konsisten berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan di Tanah Air dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar,” ujarnya dalam keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (27/8/2025).

Sejak diluncurkan pada 2021, ASSA hadir sebagai gerakan nasional untuk mengapresiasi sekolah, madrasah, serta para pendidik kreatif. Selama empat tahun, program ini telah menjadi panggung penghargaan yang menginspirasi banyak sekolah dan guru di seluruh Indonesia.

Kini, pada 2025, cakupan ASSA diperluas hingga jenjang pendidikan tinggi dengan menambahkan kategori School of The Year Award untuk perguruan tinggi serta Dosen Kreatif Award, di samping kategori yang telah ada sebelumnya untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Perluasan ini semakin mempertegas komitmen Acer untuk menghadirkan inovasi pendidikan berbasis teknologi bagi seluruh jenjang pendidikan.

“Selama lima tahun terakhir, ASSA telah menjadi wadah yang memfasilitasi percepatan transfer pengetahuan dan adopsi teknologi pembelajaran di sekolah. Kami menyaksikan bagaimana peran guru, dosen, institusi, serta para praktisi saling berkontribusi dalam mendukung transformasi digital pendidikan. Dengan cakupan jenjang pendidikan yang kini lebih luas, kami berharap inovasi berbasis teknologi dapat semakin dirasakan banyak pihak demi masa depan generasi Indonesia yang lebih unggul,” tuturnya.

Tahun lalu, ASSA mencatat lebih dari 6.800 pendaftar dari seluruh Indonesia, yang menunjukkan antusiasme luar biasa dari para pelaku pendidikan terhadap inovasi dan transformasi digital. Dengan rangkaian workshop, kelas daring, hingga sesi bersama pakar, peserta didorong untuk menguasai praktik penggunaan perangkat digital, manajemen kelas berbasis teknologi, serta strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Dengan total hadiah berupa kelas digital dan perangkat teknologi senilai lebih dari Rp700 juta, ASSA 2025 mengajak pendidik dari berbagai jenjang untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan nasional. Pendaftaran ASSA 2025 dibuka mulai 27 Agustus hingga 31 Oktober 2025 melalui laman acerid.com/smartschool.

ASSA 2025 diluncurkan dalam seminar Acer EduTech 2025 di Yogyakarta, yang mengusung tema “Strategy Deep Learning dan Coding AI untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran”.
Seminar ini menghadirkan praktisi pendidikan, akademisi, dan para pemangku kepentingan untuk berdiskusi tentang penerapan AI atau kecerdasan buatan.

Riko Gunawan, Products & Solutions Director Acer Indonesia, menambahkan, Acer Indonesia percaya bahwa penerapan coding AI bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata dalam mempersiapkan generasi Indonesia menghadapi era digital yang semakin pesat. “Melalui Acer Edu Tech 2025, Acer berupaya menghadirkan ruang dialog yang inklusif serta menginspirasi pemangku kepentingan untuk mengadopsi teknologi secara strategis dan berkelanjutan,” ujarnya.(rilis)

Continue Reading

Didaktika

Mahasiswi KKN STAI Al-Anwar Sarang Gagas Eco-Masjid

Published

on

Telegraf – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar, Sarang-Kab. Rembang, gagas program Eco-masjid di Desa Selomarto, Giriwoyo-Kabupaten Wonogiri, Kamis (7/8/2025).

Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan resmi oleh Muji, Ketua Ta’mir Masjid Nurul Huda, dan Maryono Ketua Ta’mir Masjid Al-Muslim yang dilanjutkan dengan prosesi penyerahan pohon secara simbolis oleh perwakilan mahasiswi, Iffatun Nuronniyah dan Hafidah Syari’ Ikromi.

Program tersebut bagian dari upaya optimalisasi masjid yang menjadikan masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah saja, tetapi juga pusat pendidikan dan pelestarian lingkungan.

“Pohon yang ditanam diarea masjid, mempunyai makna dan filosofinya. Pohon Bidara memiliki makna religusitas dan khasiat pengobatan tradisional, sedangkan pohon sawo menghasilkan buah manis untuk konsumsi jamaah, serta pohon kenito yang bergizi dan menambah keanekaragaman hayati.” Nurul Mazidatul M, Mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang-Kab. Rembang, dalam keterangan tertulisnya.

Sejumlah Mahasiswi KKN STAI Al-Anwar, Sarang-Kab Rembang sedang bercocok tanam di halaman masjid di Wonogiri. DOK/IST/PHOTO.

Kegiatan ditutup dengan gotong royong kerja bakti membersihkan lingkungan masjid bersama masyarakat sekitar. Rangkaian acara berlangsung mulai pukul 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 12.00 siang.

Kegiatan tersebut tidak hanya sekadar fokus pada Eco-masjid, para mahasiswi KKN STAI Al-Anwar juga melakukan berbagai langkah optimalisasi lain untuk meningkatkan kenyamanan masjid.

Seperti yang dilakukan oleh Chalimatus Sa’diyah, peserta KKN yang fokus kajian falakiyah, membuat dan menempelkan jadwal waktu shalat disetiap masjid/mushola agar mempermudah masyarakat dalam mengetahui waktu shalat.

“Kami melaksanakan kegiatan berupa penempelan doa-doa keseharian di area masjid seperti doa sebelum dan sesudah adzan, serta niat wudhu, penempelan batas suci di area depan masjid/musholla agar kebersihan dan kesucian area masjid tetap terjaga.” ujar Chalimatus.

Imam Syafi’i, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) apresiasi gagasan para mahasiswi, ia mengatakan bahwa program ecomasjid dan optimalisasi masjid merupakan salah satu program prioritas negara melalui Kementerian Agama RI yang perlu di diimplementasikan di setiap rumah ibadah.

Kontributor: Nurul Mazidatul M

Continue Reading

Didaktika

KKN UNISDA 2025 di Desa Keduyung, Lamongan: Perkuat Literasi Sejak Dini

Published

on

Telegraf – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisda Lamongan 2025 menginisiasi program Desa Literasi di Desa Keduyung dengan fokus pada bimbingan membaca, menulis, dan menggambar untuk anak-anak usia dini. Program ini menjadi salah satu langkah konkret dalam menumbuhkan minat belajar dan kreativitas generasi muda desa.

Program ini berlangsung setiap malam di posko KKN. Anak-anak diajak untuk belajar membaca huruf, menulis kata sederhana, dan menggambar bebas sesuai imajinasi mereka. Kegiatan ini dilakukan dalam suasana yang santai, penuh canda, namun tetap edukatif.

“Tujuan kami sederhana, kami ingin anak-anak desa tidak hanya bisa membaca dan menulis, tapi juga berani mengekspresikan diri melalui gambar dan cerita,” ujar Mohammad Ibnu Abid, Ketua KKN Unisda 2025 di Desa Keduyung, Lamongan 26 juli 2025.

Penguatan Literasi sejak dini dilakukan oleh mahasiswa KNN Unisda 2025 di Desa Keduyung, Lamongan. Dok.Ist

Para peserta berasal dari berbagai jenjang usia, Mereka tampak antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat kegiatan menggambar bersama dan mendengarkan cerita dari kakak-kakak KKN.

Program ini juga melibatkan ibu-ibu wali murid sebagai pendamping, sehingga kegiatan menjadi lebih terstruktur dan berkelanjutan. Selain itu, mahasiswa juga menyediakan media belajar sederhana seperti kartu huruf, buku bergambar, crayon, dan papan tulis mini untuk menunjang proses belajar.

Kepala Desa Keduyung menyampaikan apresiasinya, “Ini kegiatan yang sangat bermanfaat. Anak-anak jadi semangat belajar, dan orang tua merasa terbantu. Semoga bisa dilanjutkan meski KKN sudah selesai.”

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap pendidikan anak-anak desa, program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi cerdas, kreatif, dan percaya diri, dimulai dari Desa Keduyung.

Continue Reading

Didaktika

Merancang Masa Depan Jakarta: Monash University Dorong Desain Kota yang Lebih Manusiawi dan Berkelanjutan

Published

on

TELEGRAF — Di tengah gempura pembangunan vertikal dan tantangan iklim yang semakin nyata, Monash University, Indonesia, menghadirkan solusi segar untuk masa depan tata kota Jakarta, (26/6/25).

Melalui perspektif urban design berkelanjutan, kampus global ini mempertegas perannya sebagai mitra strategis dalam merancang ibu kota yang lebih inklusif, hijau, dan resilien.

Dr. Alyas Widita, pakar desain kota dan dosen di Monash University, menyoroti urgensi perubahan.

“Banjir tahunan, konsumsi energi tinggi, hingga krisis kesehatan mental adalah alarm keras bahwa kita perlu mengubah cara membangun kota,” tegasnya.

Menurutnya, pembangunan Jakarta belum cukup berpihak pada kualitas hidup.

Padahal, kota ini sudah masuk kategori rawan tenggelam akibat penurunan tanah dan naiknya permukaan laut.

Maka dari itu, solusi seperti efisiensi energi pada bangunan, revitalisasi sistem drainase, dan penyediaan ruang terbuka hijau bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan.

Salah satu pendekatan yang dibawa Monash adalah Transit-Oriented Development (TOD).

Studi menunjukkan bahwa penambahan 1.000 lapangan kerja di zona TOD bisa mendongkrak 300 pengguna transportasi publik tiap hari.

“Desain kota yang strategis terbukti mampu menekan kemacetan hingga 34%,” ungkap Dr. Widita merujuk pada data MRT Jakarta.

Melalui program Master dan riset-riset berdampak seperti Banten Mosaic—sebuah laboratorium hidup yang memadukan teknologi, partisipasi warga, dan solusi lingkungan—Monash berkomitmen mencetak perancang kota masa depan yang berpikir sistemik dan berjiwa empatik.

“Membangun kota bukan sekadar menata ruang, tapi tentang bagaimana kita memperlakukan manusia di dalamnya,” pungkasnya.

Dengan visi Indonesia Emas 2045 sebagai latar, langkah-langkah yang dilakukan Monash University, Indonesia menjadi cerminan bahwa pendidikan tinggi dan desain kota bisa menjadi kekuatan transformasional untuk Jakarta—dan seluruh Indonesia.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement

/Lainnya Dari Telegraf/

close