Telegraf – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai di perlonggar, diharapkan Covid -19 terus menurun dan perekonomian segera membaik. Sektor properti dan perbankan diyakini bakal menjadi andalan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Ini seiring dengan kinerja kedua sektor tersebut yang mulai membaik sejak awal tahun. Guna mendorong pertumbuhan perumahan, pemerintah memberikan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain itu juga pemerintah juga telah memperluas akses bagi masyarakat untuk kepemilikan rumah yaitu dengan mengeluarkan pajak intensif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah, (PPN DTP). Sedangkan tahun 2022, Kementrian PUPR menargetkan pembiayaan perumahan rakyat melalui skema FLPP sebesar Rp 23 triliun atau 200 ribu unit.
“Langkah strategis dari sisi suplay, Kementrian PUPR meberi tugas khusus kepada Perum. Perumnas untuk mempercepat penyediaan perumahan layak huni dengan harga terjangkau,” ungkap Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat membacakan Keynote Speech Menteri PUPR, dalam acara WEBNIAR BANKING & PROPERTY OUTLOOK 2022: “Lokomotif Pemulihan Ekonomi Pascapandemi”, Rabu (27/10/2021).
Herry menjelaskan terdapat beberapa kombinasi insentif pemerintah yang diterapkan untuk memerangi dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian, antara lain, UU Cipta Kerja No. 11/2020 yang telah mulai berlaku, yang akan memangkas birokrasi perizinan, sehingga menciptakan lingkungan yang ramah bisnis.
Lanjutnya seperti kebijakan restrukturisasi utang sebagai countercyclical policy oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang membantu pelaku usaha menghadapi masalah keuangan akibat pandemi. Penurunan suku bunga acuan (BI rate) ke rekor terendah dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi, Penerapan relaksasi PPN 100% untuk properti dengan harga kurang dari Rp 2 miliar rupiah dan 50% untuk properti dengan harga di bawah Rp 5 miliar, apabila diperpanjang pada tahun 2022. “Langkah strategis ini bertujuan meningkatkan produktifitas dan daya saing industri baja ringan, yang pada akhirnya akan mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama GM Corporate Marketing PT Graha Buana Cikarang (Jababeka Residence), Eric Limansantoso mengungkapkan, industry property adalah industri yang bisa beradaptasi termasuk dalam situasi covid-19 seperti saat ini. Karena itu pihaknya akan terus optimis industri property bisa reborn di tahun 2022.
“Apapun yang terjadi dengan covid atau yang lain, kita pengembang bersama asosiasi, perbankan dan pemerintah tetap harus bergerak, kami yakin bahwa kami ini adalah industri yang akan terus beradaptasi dan kami akan bisa menemukan jalan keluar,” ujarnya.
Sementara, itu Project Director LRT City Sentul Nanang Safrudin Salim menyoroti prospek hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOP) di tahun 2022 yang masih akan menggunguli penjualan, khususnya kaum millennial dan urban.
“Kelebihan konsep hunian TOD ini semuanya serba mudah dan praktis, karena TOD connecting life, menghubungkan kehidupan. Di LRT City ada 5 prinsip TOD yang digunakan dalam mengembangkan sebuah kawasan di LRT City, yakni Walkable, Mixed use, Densify, connect dan Shift and Transit,” jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma mengungkapkan menjambut pemulihan ekonomi pasca pandemi ARFI telah melakukan langkah strategis dalam menunjang peranan baja ringan di sektor property. Antara lain Peningkatan Utilitas Produksi Seluruh Indonesia, Pemberlakuan SNI Wajib Profil Baja Ringan SNI 8399-2017, Produk yang Memenuhi persyaratan TKDN, dan Tata Kelola Import oleh Pemerintah.
“Langkah strategis ini bertujuan meningkatkan produktifitas dan daya saing industri baja ringan, yang pada akhirnya akan mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Photo Credit : Ilustrasi Properti/Doc/Ist