Segmen UMKM dan Konsumer jadi Mesin Pertumbuhan Baru BNI di Kuartal Pertama 2024

Oleh : Atti K.

Telegraf – Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar, mengumumkan pertumbuhan kredit pada kuartal 1 tahun 2024 menunjukan kenaikan yang mengembirakan dengan membukukan pendapatan bunga Rp15,87 triliun, tumbuh 7,2% YoY dari sebelumnya sebesar Rp14,8 triliun, yang didorong oleh kinerja fungsi intermediasi yang sehat.

Hal itu di ungkapkan dalam paparan kinerja keuangan kuartal 1 tahun 2024, melalui daring di Jakarta, Senin (29/4).

“Pertumubuhan itu ditopang pengembangan segmen pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan konsumer melalui perusahaan anak PT Bank Hibank Indonesia (hibank) dan BNI Finance sebagai mesin pertumbuhan baru di luar kredit korporasi blue chip yang terus tumbuh,” ungkapnya.

Kinerja kredit dari dua perusahaan anak tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan kredit secara konsolidasi. Adapun total kredit BNI sepanjang kuartal I-2024 tercatat sebesar Rp695,16 triliun, tumbuh 9,6% YoY jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp634,3 triliun.

Dengan pertumbuhan kredit pada kuartal I-2024, BNI membukukan pendapatan bunga Rp15,87 triliun, tumbuh 7,2% YoY dari sebelumnya sebesar Rp14,8 triliun, yang didorong oleh kinerja fungsi intermediasi yang sehat.

Pertumbuhan yang kuat ini juga didukung oleh perbaikan kualitas aset dengan Non Performing Loan (NPL) gross yang turun dari 2,8% pada kuartal I-2023 menjadi 2,0% pada kuartal I-2024. Hal ini diikuti pula dengan credit cost yang juga menurun 40 basis poin YoY menjadi 1,0% pada kuartal I-2024.

Baca Juga :   Bersih-Bersih Migas: Serikat Pekerja Dukung Langkah Hukum Kejagung

Dikesempatan yang sama Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, fundamental BNI terbukti solid dalam melewati tantangan kuartal I-2024 yang dipengaruhi faktor eksternal. BNI juga telah melakukan berbagai langkah antisipatif dalam mengelola risiko yang terkait dengan tekanan inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan tekanan suku bunga.

Mengawali tahun 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta sebesar Rp272,1 triliun atau tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. BNI juga mencatat penyaluran kredit ke BUMN sebesar Rp102,7 triliun atau tumbuh 23% dibandingkan kuartal I-2023.

Pada segmen kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (BNI Griya) juga tumbuh 10,3% YoY menjadi Rp60,1 triliun. Adapun Kredit Tanpa Agunan tumbuh 17% YoY menjadi Rp52,1 triliun. Sementara itu, pertumbuhan Kartu Kredit juga mencapai 10,4% YoY menjadi Rp14,2 triliun.

“Kami melihat seluruh sektor mampu tetap tumbuh positif, berkualitas, dan resilient dengan fokus pada sektor perdagangan di tengah tekanan geopolitik global, nilai tukar, inflasi serta kenaikan suku bunga,” ujar Novita.

Royke menutup terkait perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi serta suku bunga, Royke mengatakan, perseroan senantiasa menganalisis semua perkembangan secara cermat guna dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat.

 

Lainnya Dari Telegraf