Saatnya Digitalisasi Sektor ESDM Dipercepat

Oleh : Atti K.

Telegraf – Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut seluruh industri untuk menyeimbangi kemajuan tersebut, tanpa turut, industri akan tertinggal.

Menyongsong menjadi negara maju sektor energi Indonesia harus turut menyeimbangi kemajuan teknologi melalui digitalisasi.

“Kementerian ESDM telah menyusun roadmap arsitektur aplikasi sampai dengan tahun 2025, infrastruktur dan keamanan digital dengan mengimplementasikan big data analysis, serta artificial intelegent (AI),” ungkap Direktur Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Iswahyudi dalam EITS Discussion Series II: “Urgensi Digitalisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral”, di Jakarta, Rabu, (24/7).

Roadmap asitektur aplikasi khusus tersebut diproyeksikan dapat mendukung operasional serta pelayanan publik di sektor migas, mineral, batu bara, energi baru terbarukan, dan ketenagalistrikan. Selain itu, Kementrian ESDM juga mempersiapkan dukungan infrastruktur dan kemanan yang memadai.

Hendra juga mengungkapkan peran dan dukungan digitalisasi juga dilakukan melalui dukungan penyederhanaan aplikasi termasuk perijinan dan keamanan siber. ESDM juga sudah menerapkan sisitem pemerintahan berbasis elektronik.

Dikesempatan yang sama Rendra Utama, VP Digitalisasi SKK Migas, digitalisasi di sektor ESDM khususnya minyak dan gas (migas) adalah hal nyata terjadi di depan mata yang harus segera dilakukan karena tidak dapat dihindari.

Rendra menyoroti tantangan dan peluang penerapan digitalisi bagi sektor ESDM ini. Tantangan di industri migas yang ada adalah harga minyak bumi, gas dan batubara yang fluktuatif, sumber cadangan energi yang menurun serta Infrastuktur sudah tua.

Baca Juga :   Tok, BTN Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah 

“Tantangan di industri oil dan gas adalah bagaimana bisa mempertahankan dan meningkatkan industri dengan tetap menjaga cost efficiency semaksimal mungkin. Untuk ini AI bisa menjadi solusinya,” jelasnya.

Kehadiran teknologi digital dan AI akan dapat membantu industri menekan cost baik saat produksi. Pertanyannya, bagaimana industri ESDM bisa memaksimalkan benefit dari digitalisasi ini.

“Digitalisasi relatif baru, kita sambut, jangan antipati, digitalisasi ada aspek positif dan negatif, ada pro dan kontra, tetap cari tahu aspek negatifnya sehinggi bisa hindari dampak negatifnya,” kata Rendra.

Lainnya Dari Telegraf