Telegraf, Jakarta – Al Falah Investment Pt merupakan perusahaan yang didirikan Ilham Habibie. Putra sulung Alm. B. J. Habibie yang kini menjabat sebagai komisaris utama di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dari sejumlah investor yang menyatakan minatnya menjadi investor baru Bank Muamalat, Al Falah Investment Pt dianggap calon yang paling siap menyuntikkan modal.
Untuk melakukan proses penyehatan Bank Muamalat menggandeng Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum dalam penyelesaian masalah Bank Muamalat.
Yusril Ihza Mahendra menyatakan pihaknya sudah mulai mempelajari pembiayaan debitur yang macet dan melakukan kategorisasi.
“Saya akan melakukan himbauan kepada debitur yang bermasalah dengan somasi bisa juga dengan perundingan mungkin juga akan mengambil langlah langkah hukum supaya persoalan dapat diselesaikan sebaik baiknya,” unglap Yusril di kantor Bank Muamalat Jakarta, Rabu (5/1).
Yusril menjelaskan akan menyelesaikan permasalahan yang ada selama ini dengan selalu memperhatikan hukum nasional yg di Indonesia terkait industri perbankan tetapi juga mempertimbangkan aspek aspek dari hukum islam yg diadopt sebagai perbankan moderen dan dilaksanakan di Bank Muamalat.
Hal ini dilakukan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi ijin ,” OJK telah menerima komitmen konsorsium Al-Falah dengan anggota lainnya yang saat ini sedang memproses dan melengkapi administratif,” ungkap Jubir OJK Sekar Putih Djarot dalam keterangan tertulis, Rabu (5/1).
Sekar juga menerangkan Al-Falah melaporkan sedang menyediakan escrow account untuk kebutuhan pembelian Bank Muamalat. Tahap selanjutnya, OJK akan meminta Bank Muamalat dan investor baru untuk menyampaikan pernyataan kepada publik setelah proses suntikan modal selesai.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menyatakan pihaknya akan mengkombinasikan langkah penyehatan dengan masuknya modal dan aspek hukum secara paralel. Ia berharap masalah-masalah debitur Muamalat yang merembet ke sisi hukum bisa teratasi.
“Mengenai investor saya akan menindaklanjuti greenlight OJK dengan terus berkoordinasi baik dengan OJK maupun investor,” tuturnya.
Permana melanjutkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Muamalat tahun lalu, pihaknya akan melepas 3,2 miliar lembar saham senilai Rp 3,2 triliun. Modal tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Bank Muamalat.
Menurutnya, selain permodalan Tier 1 Bank Muamalat juga akan menerima Tier 2 hingga Rp 6 triliun. (AK)
Photo Credit : Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana dan Yusril Ihza Mahendra (ka-ki) di kantor Bank Muamalat, Jakarta, Rabu (5/1)/TEELEGRAF