Puji Komunitas Peduli Lingkungan Wali Kota Semarang Ikut Punguti Sampah

Oleh : KBI Media

Telegraf, Semarang – Kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap kebersihan lingkungan semakin tinggi. Salah satu komunitas di Kota Semarang, yaitu Komunitas Peduli Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip menyelenggarakan acara Tambaklorok peduli sampah, belum lama ini.

Tak hanya anggota komunitas tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun tak canggung ikut berpartisipasi. Wali kota ikut memungut sampah yang ada di halaman mushola RT 02 RW 15 Kampung Tambaklorok.

Pria yang akrab disapa Hendi itu memberikan apresiasi kepada anggota komunitas peduli lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Selain aktif berkegiatan membersihkan sampah, juga kerap melakukan transfer ilmu kepada para pelajar hingga tingkat SMP.

”Memang harus begini, seluruh warga Kota Semarang bersama pemerintah bersinergi untuk mengelola dan membenahi sebuah kota agar menjadi lebih baik. Jangan semuanya diserahkan kepada pemerintah. Jika ada persoalan dapat diatasi bersama-sama seperti yang dilakukan di Kelurahan Tambaklorok ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebuah hasil penelitian yang dilakukan pada 2015 menunjukkan potensi sampah plastik yang ada di lautan Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun. Hal itu menempatkan Indonesia sebagai Negara kedua terbesar di dunia yang menyumbang sampah ke laut setelah Tiongkok.

Semarang

Sedangkan di Kota Semarang dengan jumlah penduduk mencapai 1,6 juta jiwa yang tersebar di 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, menghasilkan 1000 ton perhari. Adapun yang masuk ke TPA mencapai 850 ton, 15 persen sisanya dikelola melalui 50 bank sampah untuk menjadi pupuk dan gas metana.

”Kalau hujan dan saat air rob pasang menimbulkan persoalan yaitu tidak berfungsinya pompa padahal kita memiliki sebanyak 97 pompa. Tapi saat hujan deras disertai pasangnya rob ditambah banyaknya sampah tentu resiko banjir tidak dapat kita hindari,” tukasnya

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunawan Satpogiri pun meminta agar masyarakat peka terhadap lingkungan. Mengurangi penggunaan kantung plastik dan membuang sampah pada tempatnya.

”Masyarakat perlu mengurangi penggunaan kantung plasti, karena sulit terutai. Kemudian jangan membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Ini bisa mengakibatkan banjir. Sampah terbawa air hingga ke muara, menyebabkan laut kotor,” ujar Gunawan.

Dinas Lingkungan Hidup telah menganggarkan kontainer baru sebanyak 90 unit. Dengan pembaharuan kontainer pengangkut sampah tersebut, diharapkan para pengguna jalan tidak terganggu. Sampah yang diangkut tidak tercecer akibat kontainer yang berlubang. (Red)

Photo credit : Asatu


Lainnya Dari Telegraf