Presiden Zelensky Siap Kompromi Dengan Rusia

Oleh : Didik Fitrianto
Photo Credit: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. SERGEI SUPINSKY

Telegraf – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan siap untuk pembicaraan “kompromi” tertentu mengenai republik yang memisahkan diri di Donetsk dan Lugansk, serta Krimea.

Dilansir dari RT, Selasa (8/3/2022), pemimpin Ukraina itu mengatakan ingin dialog dan menolak “ultimatum”. Dia membuat pernyataan saat minggu kedua serangan militer Rusia melawan negaranya.

David Muir bertanya kepada Zelensky di ABC News pada hari Senin apakah dia bersedia mengakui permintaan Moskwa untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia, dan dua republik Donbass yang memisahkan diri sebagai negara merdeka.

“Saya siap untuk berdialog. Kami belum siap untuk menyerah,” kata Zelensky.

Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev. Krimea memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada tahun yang sama.

Zelensky menyebut kedua negara bagian “republik semu” dan mengulangi posisi lama Kiev yang menyebut DPR dan LPR sebagai ‘wilayah pendudukan sementara’.

“Tapi kita bisa mendiskusikan ini dan menemukan kompromi tentang bagaimana wilayah-wilayah pendudukan dan republik-republik ini bisa eksis. Yang penting bagi saya adalah bagaimana orang-orang yang ingin menjadi bagian dari Ukraina akan hidup,” kata presiden.

“Pertanyaan ini lebih sulit daripada sekadar mengakui [kemerdekaan mereka]. Ini adalah ultimatum lain. Dan kami tidak siap untuk ultimatum,” tambah Zelensky.

Zelensky menegaskan kembali bahwa dia siap untuk negosiasi langsung dengan rekannya dari Rusia, Vladimir Putin. “Yang perlu dilakukan adalah Putin mulai berbicara, memulai dialog,” katanya.

Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari, bersikeras bahwa pihaknya membela DPR dan LPR, serta berusaha agar Ukraina menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Kiev menyatakan serangan itu benar-benar tidak dapat dibenarkan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali republik pemberontak dengan paksa.

Rusia dan Ukraina telah mengadakan tiga putaran pembicaraan damai di Belarusia, menemukan beberapa kesamaan dalam pembentukan jalur aman dari kota-kota Ukraina yang diperangi.

Photo Credit: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. SERGEI SUPINSKY

Lainnya Dari Telegraf