Telegraf – Dalam rangka meningkatkan industri keuangan yang sehat, efisian berintegritas serta memperkuat perlindungan konsumen dan masyarakat dalam rangka pendalaman pasar meningkatkan inklusi keuangan dan stabilitas ekonomi keuangan serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional .
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan atau roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028.
Hal itu diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Agusman dalam acara Peluncuran Roadmap LPBBTI Periode 2023-2028 di Hotel Four Seasons Jakarta pada Jumat (10/11)
Di tengah tejkanan ekonomi global, Industri LPBBTI atau peer-to-peer lending (P2P) tetap menunjukan kinerjanya dan terus meningkat.
“Terbukti Kinerja LPBBTI secara agregat menunjukkan tren yang meningkat. Hal ini tercermin dari outstanding pembiayaan yang meningkat 14,28% secara tahunan dengan nominal pembiayaan sebesar Rp55,7 triliun,” tuturnya.
Lanjut Agusman pertumbuhan tersebut diikuti oleh risiko pembiayaan yang tetap terjaga dengan TWP90 sebesar 2,82%.
Agusman menyebutkan penyaluran pembiayaan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 36,57%. Penyaluran pembiayaan tersebut masih relatif terbatas karena potensi kebutuhan pembiayaan dari UMKM nasional sangat besar.
“Industri LPBBTI diharapakn dapat meningkatkan peranannya untuk mendukung usaha produktif dan UMKM,” kata Agusman.
Di kesempatan yang sama Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menambahkan bahwa industri fintech lending P2P dari sisi kinerja dan pertumbuhan pembiayaan menunjukkan peran yang besar di masyarakat sehingga perlu terus ditingkatkan integritas kualitas pelayanan dan produk serta kontribusinya terhadap UMKM.
“Dilihat dari segi pertumbuhan, outstanding pembiayaan maupun tingkat kesehatan dan kontribusinya kepada pengguna peminjam terutama juga untuk UMKM besar dan akan semakin besar jadi roadmap ini akan menjadi masa penentu bagi industri apakah akan benar-benar kuat benar-benar merespon dengan tepat kepercayaan tapi juga tanggung jawab dan ekspektasi yang begitu besar dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah,” Imbuh Mahendra.