Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Membaca Pahlawan Marsinah dan Doa-doa Untuk Buruh Indonesia
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Nasional

Pahlawan Marsinah dan Doa-doa Untuk Buruh Indonesia

Indra Christianto Senin, 10 November 2025 | 16:36 WIB Waktu Baca 6 Menit
Bagikan
Adik Marsinah menangis saat pemberian gelar Pahlawan Nasional/Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Bagikan

Telegraf – Keluarga Marsinah memberikan harapan kepada seluruh buruh di Indonesia. Harapan itu disampaikan usai Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional 2025 kepada aktivis buruh Marsinah pada hari ini, Senin (10/11/2025).

Contents
Sekilas Anthology Perjuangan MarsinahMarsinah Ditemukan Meninggal

Kakak Marsinah, Marsini, berharap pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan buruh melalui penetapan Upah Minimum Regional (UMR). Tak hanya itu, Marsini berharap pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh tidak terjadi lagi.

“Harapan kami kepada teman-teman Marsinah yang selama ini telah berjuang juga untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan adanya UMR semoga itu bisa mencukupi kehidupan lebih layak,” kata Marsini, Senin (10/11/2025).

Marsini juga berharap pemerintah bisa menghapus tenaga alih daya alias outsourcing. Menurutnya, kontrak kerja skema itu membuat buruh berada pada pihak yang rentan, khususnya apabila masa kontrak berakhir. Marsini beranggapan kondisi tersebut juga berdampak pada kehidupan berumah tangga para buruh.

“Kalau sudah berumah tangga itu bisa menjadi pertengkaran di dalam rumah tangga sehingga banyak perceraian,” ujarnya.

Terakhir, Marsini berharap para buruh bisa terus mengingat Marsinah untuk berjuang dalam memperjuangkan hak-haknya.

“Tetaplah berjuang ingatlah Marsinah yang tidak punya anak hanya tinggal mohon doa di sana biar tenang, perjuangan Marsinah semoga dilanjutkan oleh teman-temannya yang dulu masih kecil sekarang sudah berdiri di depan saya,” ungkapnya.

Sekilas Anthology Perjuangan Marsinah

Nama Marsinah abadi sebagai simbol keberanian. Ia bukan pejabat, bukan tokoh besar, melainkan buruh pabrik yang bersuara lantang membela kawan-kawannya. Suaranya dibungkam dengan kekerasan, tetapi semangatnya terus hidup dalam sejarah perjuangan buruh Indonesia.

Berkat keberaniannya memperjuangkan hak buruh itu, ia justru tewas dibunuh secara tak wajar. Sampai hari ini, banyak pihak yang masih mempertanyakan siapa pembunuh Marsinah yang sebenarnya.

Kini, nama Marsinah turut tercatat sebagai pahlawan nasional. Gelar itu disematkan oleh Presiden Prabowo bersama sembilan orang lainnya dalam peringatan Hari Pahlawan. Berikut profil perjalanan hidupnya.

Marsinah lahir tanggal 10 April 1969, di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Namun, ibunya meninggal ketika Marsinah berumur 3 tahun.

Pada awal 1993, pemerintah telah mengeluarkan imbauan kepada pengusaha Jawa Timur untuk menaikkan gaji pokok karyawan sebesar 20 persen.

Namun, imbauan kenaikan itu tidak segera dikabulkan oleh PT CPS, tempat Marsinah bekerja. Hal inilah yang kemudian memicu unjuk rasa para buruh.

Pada 2 Mei 1993, Marsinah turut terlibat dalam rapat yang merencanakan aksi buruh mogok massal pada 3-4 Mei 1993.

Berdasarkan keterangan dari buku Seri Laporan Kasus, kekerasan penyidikan dalam kasus marsinah pada 3 Mei 1993, buruh PT CPS mulai menjalankan aksi pemogokan, meski aksi ini sempat mendapat tekanan dari aparat keamanan.

Baca Juga :  Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

Pada hari kedua pemogokan, para buruh menggelar perundingan dengan departemen tenaga kerja. Mereka mengajukan 12 tuntutan.

Kesepakatan yang terjalin antara para buruh dan perusahaan dituangkan dalam surat persetujuan bersama. Namun, perjuangan Marsinah dan kawan-kawan belum selesai di situ. Pada 5 Mei 1993, 13 buruh dipanggil Kodim 0816 Sidoarjo dan dipaksa mengundurkan diri dengan alasan sudah tidak dibutuhkan perusahaan.

Meski semula menyatakan penolakan. Namun, 13 buruh tersebut akhirnya menyerah setelah mendapat ancaman intimidasi. Mereka menandatangani surat pengunduran diri bersegel, diminta mengisi identitas diri, dan mendapat uang pesangon di luar prosedur resmi. Kejadian itu semakin mengusik rasa solidaritas Marsinah.

Marsinah Ditemukan Meninggal

Setelah mengetahui tindakan represif dan PHK di kantor kodim. Marsinah tetap menunjukkan solidaritasnya dengan menulis petunjuk bagi kawan-kawannya saat menjawab interogasi di kantor kodim.

Ia bahkan berikrar, “Kalau mereka diancam akan dimejahijaukan oleh kodim, saya akan bawa persoalan ini kepada paman saya di Kejaksaan Surabaya,”.

Pada 5 Mei 1993, ia sempat mendatangi pabrik untuk menyampaikan surat protes. Marsinah juga sempat berkunjung ke rumah kawan-kawannya untuk menunjukkan solidaritasnya. Namun, pada malam 5 Mei 1993, ketika ia pergi tanpa tahu ke mana tujuannya, menjadi momen terakhir Marsinah terlihat oleh teman-temannya.

Tiga hari setelah itu, pada 8 Mei 1993, Marsinah ditemukan meninggal di gubuk Desa Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jenazahnya ditemukan dalam keadaan penuh luka bekas penyiksaan.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan daftar 10 tokoh yang menerima gelar pahlawan nasional 2025 pada hari ini, Senin (10/11/2025).

Dua tokoh yang menerima gelar tersebut adalah Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid. Tak hanya itu, aktivis buruh Marsinah juga mendapatkan gelar pahlawan nasional 2025, sesuai dengan janji Prabowo saat menghadiri Hari Buruh Internasional atau May Day pada Mei 2025.

Daftar 10 Tokoh Penerima Pahlawan Nasional 2025:

1. Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur
2. Jenderal Besar TNI Soeharto dari Jawa Tengah
3. Marsinah dari Jawa Timur
4. Mochtar Kusumaatmadja dari Jawa Barat
5. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Sumatera Barat
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Jawa Tengah
7. Sultan Muhammad Salahuddin dari Nusa Tenggara Barat
8. Syaikhona Muhammad Kholil dari Jawa Timur
9. Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara
10. Zainal Abidin Syah dari Maluku Utara

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

BTN Gandeng IKAHI Hadirkan Program “Graha Hakim” untuk Permudah Kepemilikan Rumah bagi Hakim
Waktu Baca 4 Menit
Usai Ledakan SMAN 72, Akses Game Online Akan Dibatasi Oleh Pemerintah?
Waktu Baca 5 Menit
Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh, RI Kirim Tim Negosiasi ke China
Waktu Baca 3 Menit
Jejak Soeharto The Godfather of Orde Baru, Dari Militer, Kudeta Hingga Dilengserkan
Waktu Baca 12 Menit
Pahlawan Nasional Terima Apresiasi Sebesar Rp50 Juta per Tahun
Waktu Baca 2 Menit

Special Olympics Southeast Asia Football Competition 2025 Resmi Dibuka di Bandung

Waktu Baca 8 Menit

Dalam 10 Tahun BNI Salurkan KUR Pekerja Migran Rp936 Miliar

Waktu Baca 2 Menit

BPKN Desak AQUA Lakukan Pembenahan Tiga Tahap: Label, Kandungan, dan Distribusi

Waktu Baca 3 Menit

Purbaya Desak Pemda Segera Percepat Belanja Anggaran 2025

Waktu Baca 3 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Meski Tuai Kontroversi, Soeharto Sah Jadi Pahlawan Nasional

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Antasari Azhar Mantan Ketua KPK Era SBY Meninggal Dunia

Waktu Baca 1 Menit
Nasional

Berikut Alasan Prabowo Membentuk Komisi Reformasi Polri

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Telecoffee
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
MUSIKPLUS
  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe

Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?