Telegraf – Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Whisnu Bahriansyah mengatakan menuju net Zero emission minyak dan gas (Migas) tidak akan berhenti.
Hal tersebut diungkapkan dalam EITS Discussion Series II: “Urgensi Digitalisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral”, di Jakarta, Rabu, (24/7).
“Kedepan jika peran migas akan berkurang karena adanya energi listrik, yang memungkinkan kapal laut, pesawat udara, kereta akan mengunakan tenaga listrik, kami di industry migas akan terus optimis. Karena produksi migas nantinya akan dialihkan untuk produk produk bernilai tinggi utamanya untuk petrokimia, plastic serta polister,” ungkapnya.
Sementara itu untuk digitalisasi Whisnu menerangkan PHE ada empat poin: Pertama, proses dan suber daya manusia yang harus bisa di digitalisasikan.
“People itu, bagaimana caranya orang teknik, production, operation bisa mengerti IT dan sama hal nya mereka yang di IT mengerti proses produksi. “ini jika tidak terlaksana akan digitalisasinya tidak akan jalan,” ujarnya.
Kedua, secure and residence system dimana pihaknya berupaya mempertahankan keamanan dari infrastruktur migas yang ada. Ketiga, pemusatan dan analisa data.
PHE berupaya menstandarisasi dan menyatukan data disuatu tempat sehingga analisa dapat dilakukan dengan mudah. “Kelima, teknologi update, bagaimana kita menerapkan teknologi yang tepat guna, efesiesi penerapan teknologi,” pungkas Whisnu.