
Telegraf – China akan memberikan tekanan lebih besar pada kawasan lahan industrinya untuk meningkatkan hasil panen biji-bijian dan dukungannya kepada industri benih domestiknya di saat negara itu memperkuat fokusnya terhadap ketahanan pangan setelah pandemi Covid-19, seperti yang diperlihatkan dalam sebuah dokumen kebijakan utama, Minggu malam (21/02/2021).
Cetak biru kebijakan pedesaan tahunan, yang dikenal sebagai “dokumen nomor 1”, menempatkan penekanan lebih besar terhadap ketahanan pangan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan menyerukan semua provinsi untuk meningkatkan hasil panen biji-bijian selama periode 2021-2025.
Beijing, yang telah lama memprioritaskan ketahanan pangan bagi 1,4 miliar populasi penduduk China, telah memperkuat fokusnya terhadap masalah itu sejak pandemi memukul keras negara-negara pengekspor pangan tahun lalu dan menimbulkan kekhawatiran terhadap kestabilan pasokan pangan.
“Ketidakpastian dan ketidakstabilan situasi eksternal telah meningkat secara signifikan. Terhadap ketersediaan biji-bijian, kita tidak bisa menganggap enteng barang sejenak,” kata Menteri Pertanian Tang Renjian dalam jumpa pers, Senin (22/02/2021) sambil menyatakan bahwa populasi China masih terus meningkat.
Dokumen yang dipublikasikan oleh kabinet China, Dewan Negara, mencatat bahwa komite-komite partai Komunis juga akan memikul tanggung jawab atas ketahanan pangan, selain pemerintah lokal.
China akan membangun “daerah industri ketahanan pangan nasional”, sebuah rencana yang diuraikan dalam pertemuan penting kebijakan ekonomi pada bulan Desember lalu, sebut dokumen itu.
Daerah industri itu akan menghubungkan seluruh wilayah utama penghasil biji-bijian, kata para pejabat saat itu.
Dokumen itu juga menegaskan kembali prioritas baru dalam sektor benih, yang dinilai sebagai kunci ketahanan pangan, dengan mendesak implementasi proyek-proyek ilmiah besar yang lebih cepat dalam pemuliaan tanaman.
Photo Credit: Penduduk desa memanen produk pertanian di daerah pedesaan Hohhot, ibu kota Daerah Otonomi Mongolia, China, 11 September 2020. SCMP/CFP
- Cek Fakta! Hoaks Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo Meninggal Dunia - 7 Maret 2021
- Warga Korban Banjir DKI Tuntut Ganti Rugi Rp2 Miliar ke Pemda - 6 Maret 2021
- Paus Desak Myanmar Bebaskan Para Tahanan Politik - 5 Maret 2021